JAKARTA, MENARA62.COM – Kematian akibat corona virus di China terus bertambah. Pada Jumat (24/1/2020), propinsi Hubei mengumumkan 15 orang tewas akibat virus corona baru yang mematikan tersebut dari 180 kasus yang terkonfirmasi. Dengan demikian, total warga yang tewas di seluruh daratan China sudah mencapai 41 orang dari 1.072 kasus yang dilaporkan.
Dikutip dari CNN, pihak berwenang di Cina telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi puluhan juta warga di 11 kota. Kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka menekan penyebaran virus corona mengingat rumah sakit dilaporkan terjadi lonjakan pasien baru.
Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan dalam sebuah pernyataan mengakui kekurangan tempat tidur dan antrian rawat jalan yang panjang di kota. Sebagai tanggapan, katanya tujuh rumah sakit sekarang akan digunakan hanya untuk pasien demam dan lebih dari 3.000 tempat tidur akan tersedia untuk kasus yang diduga dan dikonfirmasi dari virus.
Video dari media sosial Tiongkok tampak menunjukkan rumah sakit di kota itu benar-benar kewalahan. Dalam satu video, koridor rumah sakit terlihat dibanjiri pasien yang menunggu hasil tes.
Pun posting di media sosial menunjukkan suasana ketakutan dan kecemasan di antara mereka yang berada di Wuhan, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas kemampuan pihak berwenang untuk menangani potensi epidemi.
Orang-orang berbicara tentang anggota keluarga yang sakit berpaling dari rumah sakit karena kekurangan tempat tidur, atau bangsal yang penuh sesak dengan pasien demam dan skrining atau karantina terbatas.
Pada Jumat, (24/1/2020) pihak berwenang Cina mengumumkan bahwa mereka akan membangun 1.000 rumah sakit pneumonia khusus di kota dalam waktu enam hari untuk membantu merawat ratusan orang yang terkena virus. Menurut surat kabar Beijing News, rumah sakit itu akan menjadi model kotak tipe prefabrikasi yang dapat dibangun dalam jangka waktu pendek.
Liburan tahun baru Imlek selama sepekan dan dimulai pada Jumat juga menimbulkan kekhawatiran baru karena ratusan juta orang melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mengunjungi teman maupun kerabatnya. Dan situasi tersebut bisa saja mempercepat penularan corona virus.