30 C
Jakarta

Korban Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda Capai 281 Orang

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda hingga Senin pukul 07.00 WIB tercatat 281 orang, data yang dihimpun oleh Posko BNPB itu juga mencatat 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Sementara itu kerusakan fisik meliputi 611 rumah rusak, 69 hotel- vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

“Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain,” kata Kepala Pusat Data Informasi dam Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (24/12).

Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kemungkinan data korban dan kerusakan masih bisa bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.

Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di lima kabupaten terdampak.

Di Kabupaten Pandeglang. tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, tujug orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.

Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung banyak mengalami kerusakan, 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami.

“Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo,” kata Sutopo.

Di Kabupaten Serang, tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.

Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.

Di Kabupaten Tanggamus, terdapat satu orang meninggal dunia, empat rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran tercatat satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.

Ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat dan lainnya melakukan penanganan darurat. Kepala Daerah memimpin penanganan darurat di daerahnya.

“Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan,” kata dia.

Untuk evakuasi dikerahkan alat berat tujuh unit excavator, 12 unit dump truk, dua unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana satu unit excavator, satu dozer, satu loader, satu grader, dua tronton, dan empar dump truck.

Panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personil untuk membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!