BEIJING, MENARA62.COM – Penyebaran virus corona di China seperti sulit dibendung. Virus corona jenis baru bernama nCoV-2019 tersebut hingga Senin pagi (27/1/2020) telah membunuh 80 orang dan menginfeksi lebih dari 2.760 orang.
Melihat situasi tersebut Pimpinan Komite Pusat Partai Komunis Cina dalam rapat yang dipimpin Perdana Menteri Li Keqiang memutuskan pemerintah memperpanjang libur kerja dan sekolah tahun baru Imlek.
Dikutip dari Antara, libur kerja dan sekolah selama Imlek awalnya berlangsung 24-30 Januari 2020. Namun merebaknya kasus corona virus dengan korban yang terus bertumbangan membuat pemerintah memutuskan libur kerja diperpanjang hingga 2 Februari 2020. Sedang libur sekolah yang semula berakhir pada akhir Februari, diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Rapat pengurus CPC tersebut juga menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai negara untuk memprioritaskan pengiriman staf medis dan peralatan kesehatan, seperti pakaian pelindung dan masker wajah yang saat ini sangat dibutuhkan di Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan.
Pembukaan jalur hijau untuk memperlancar kendaraan pengangkut perlengakapan kesehatan dan barang-barang kebutuhan, mempercepat pergantian giliran kerja petugas kesehatan untuk menghindari stres, dan mengebut pekerjaan pembangunan rumah sakit lapangan sehingga dapat digunakan pada 2 Februari 2020.
Para pemegang kebijakan di China juga memerintahkan pengetatan arus lalu-lalang orang di kawasan perdesaan, kota, dan wilayah.
Hingga Senin pagi tercatat 2.761 kasus 2019-nCoV di China, termasuk 17 kasus di Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Jumlah korban tewas juga bertambah menjadi 80 orang, 51 orang telah dipulangkan dari rumah sakit, dan 5.794 lainnya berstatus terduga.
Di Provinsi Hubei sebagai pusat berjangkitnya virus tersebut terdapat 371 kasus baru sehingga menjadi 1.423 kasus dan lebih dari 24 orang meninggal serta 76 orang kritis, demikian CGTN.