31.3 C
Jakarta

Anif Punto Utomo Berbagi Tips Menulis Biografi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Jurnalis dan penulis biografi, Anif Punto Utomo membagikan tips menulis biografi pada Kelas Menulis Kagama Writing 7 secara Daring (dalam jaringan), Ahad (19/9/2021). Kelas Menulis Kagama Writing 7 ini diikuti kurang lebih 330 peserta dari seluruh Indonesia dan sebagai host-nya, Intan Kemala Dewi.

Dijelaskan Anif, biografi merupakan tulisan tentang kisah hidup seseorang yang ditulis orang lain. Otobiografi merupakan kisah hidup seseorang, tetapi ditulis dirinya sendiri. Sedang memoar merupakan penggalan pengalaman kisah hidup seseorang.

“Biografi merupakan buku yang berkisah tentang perjalanan hidup seseorang mulai dari lahir hingga kondisi terakhir dengan mengambil peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya,” kata Anif Punto yang juga Ketua Kageogama.

Manfaat biografi, lanjut Anif, bagi nara sumber merupakan warisan intangible asset berharga untuk keluarga dan masyarakat. Sedang bagi penulis dan pembaca, buku biografi sebagai ungkapkan penghargaan terhadap nilai-nilai kehidupan. Selain itu, mengenal sepak terjang tokoh, mendapatkan inspirasi dan motivasi, meningkatkan kemampuan berempati, meneladani sikap dan pemikiran tokoh.

Anif pernah menulis biografi tokoh-tokoh di sebuah desa Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Salah satu tokoh itu adalah seorang perempuan yang berhasil menjadi pramugari. “Di kemudian hari, ada seorang dari desa tersebut juga menjadi pramugari. Setelah ditelisik ternyata, dia terinspirasi dari buku biografi di desa tersebut,” kata Anif.

Kemudian langkah-langkah menulis biografi adalah kenali sang tokoh, tahap penulisan, dan polesan akhir. Mengenali tokoh meliputi meminta izin untuk ditulis, riset dari berbagai sumber, wawancara, mengunjungi lokasi penting, dan masuk dalam kehidupannya.

“Semua informasi yang masuk dipilah, dipilih, dan diramu seolah kita meniupkan nyawa dalam naskah sehingga tulisan menjadi hidup,” jelas Anif yang pernah menjadi wartawan Republika ini.

Pengalaman Anif dalam menulis biografi paling berkesan ketika menulis Buku Biografi Adi Sasono. Nara sumbernya sangat banyak sehingga membutuhkan waktu cukup panjang untuk mengumpulkan informasi dari banyak pihak.

Kesulitan lain, kata Anif, ketika menulis biografi orang yang sudah meninggal dunia yaitu Buku Biografi KH Muslich. Sehingga penulisan berdasarkan informasi yang diperoleh dari orang-orang terdekat.

Sedang pengalaman paling dicurigai orang ketika menulis Biografi KH Ma’ruf Amin yang kemudian menjadi Wakil Presiden RI. Ada beberapa orang bertanya dan curiga apakah penulisan Buku Biografi KH Ma’ruf Amin merupakan pesanan agar terpilih sebagai Wakil Presiden.

“Penulisan Biografi Pak KH Ma’ruf Amin ini jauh sebelum ada isu pencalonan menjadi Wakil Presiden. Sehingga penulisan biografi ini murni karena ketokohannya dan bukan pesanan,” tandas Anif.

 

 

 

 

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!