JAKARTA, MENARA62.COM – Sekitar 500 perempuan dari berbagai organisasi perempuan di bawah federasi Kowani ambil bagian dalam kegiatan ‘Senam Sehat dan Bugar Pasca Pandemi’ yang digelar secara hybrid di halaman gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dn aplikasi zoom, Sabtu (17/9/2022). Kegiatan yang digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) tersebut menjadi rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2022.
Senam Sehat dan Bugar Pasca Pandemi dibuka resmi oleh Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mewakili Menpora Zaenuddin Amali. Hadir dalam kegiatan senam tersebut Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo dan jajaran pengurus DPP Kowani, Deputi Pembudayaan Olah Raga Kemenpora Raden Isnanta, Ketua Umum KORMI Nasional Hayono Isman, Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja Kowani Yulia Himawati dan Ketua Panitia Nori Mangandaan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan menjadi sehat adalah bagian dari melaksanakan amanah para pendiri (founding mothers) Kowani yakni menjadi Ibu Bangsa. Sebab tanpa jiwa dan raga yang sehat, maka mustahil seorang ibu bisa melahirkan dan mendidik generasi muda menjadi generasi yang berkualitas.
“Karena itu Kowani terus mendorong agar para perempuan dalam peranannya sebagai Ibu Bangsa untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugarannya,” kata Giwo.
Kegiatan Senam Sehat dan Bugar Pasca Pandemi ini menjadi salah satu bentuk edukasi yang digelar Kowani untuk mengajak masyarakat hidup sehat. Terlebih pasca pandemi saat ini, orang sudah mulai membuka maskernya ketika beraktivitas di ruang publik.
“Kita sudah buka masker, tetapi agar tidak jatuh sakit, tentu harus tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, salah satunya melalui olahraga,” tambah Giwo.
Menurutnya senam merupakan jenis olahraga yang ringan dan sederhana gerakannya. Jenis olahraga ini juga murah, bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. “Meskipun sederhana dan murah, senam tetap dapat menghasilkan badan yang sehat dan bugar,” tegas Giwo.
Kowani sendiri lanjut Giwo akan terus mendukung upaya pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk mengkapanyekan olahraga senam ini. Karena sejak zaman dahulu, olahraga senam memang sudah sangat popular dengan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). “Jadi ini akan kita dukung, tidak hanya untuk kalangan ibu-ibu tetapi juga para pelajar,” tukasnya.
Ia menekankan pentingnya seorang ibu untuk berperilaku dan menjaga kesehatannya setiap saat. Karena selain mendukun aktivitasnya sebagai seorang ibu, sehat juga menjadi contoh yang baik yang bisa ditularkan ke seluruh anggota keluarga maupun masyarakat sekitar.
Sementara itu Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta dalam sambutannya mengatakan sehat merupakan modal utama untuk mengisi kemerdekaan. Karena dengan sehat, orang akan bisa meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan. “Inilah yang terus menerus kita galakkan dan kampanyekan termasuk kepada generasi muda,” tutur Raden.
Diakui saat ini olaharaga menjadi kegiatan yang banyak ditinggalkan orang. Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda lebih banyak menghabiskan waktunya untuk gawai dibanding urusan olahraga. “Sekarang saja, ada 52 juta orang pelaku e-sport atau olahraga pakai internet. Boleh saja menjadi seorang e-sport, tetapi sebelum olahraga e-sport lakukan pemanasan olahraga fisik. Karena olahraga fisik bagaimanapun jauh lebih baik,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengingatkan agar kaum lansia tetap rutin berolahraga agar masa tuanya tidak menjadi orang yang sakit-sakitan. “Jangan sampai kita menghabiskan masa tua di atas kursi roda atau berteman tongkat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum KORMI Nasional Hayono Isman mengingatkan bahwa akibat pola hidup yang kurang aktivitas fisiknya saat ini 62 persen anak sekolah kurang bugar dan 7 persen lainnya tidak bugar. “Artinya ada 69 persen anak-anak kita yang perlu ditingkatkan kebugarannya,” kata Hayono Isman.
Menurutnya bugar dan sehat menjadi modal penting Indonesia menyongsong bonus demografi yang puncaknya akan terjadi pada 2030-2035. Pada era tersebut, jumlah penduduk usia produktif yakni 15-64 tahun akan sangat besar. “Bayangkan jika dengan jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar itu, ternyata kurang bugar. Apa jadinya ketika mereka bekerja 6 jam saja sudah kelelahan. Padahal di China, orang bekerja 8 hingga 10 jam per hari tanpa mengeluh lelah,” tegasnya.
Kegiatan senam sehat dan bugar pasca pandemi itu sendiri digelar oleh Kowani melalui Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja bekerjasama dengan Kemenpora dan KORMI. “Ini merupakan kegiatan pertama yang kami gelar dan rencananya akan kami jadikan kegiatan rutin,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja, Yulia Himawati.
Selain diikuti oleh peserta secara luring, kegiatan juga melibatkan peserta secara daring dari berbagai organisasi perempuan di bawah federasi Kowani dan orgaisasi senam dibawah federasi KORMI. Dalam kegiatan tersebut sekaligus juga dikenalkan gerakan olah nafas Indonesia.