31.3 C
Jakarta

KREKI-119, Aplikasi Pertolongan Pertama Gawat Darurat Kesehatan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) luncurkan aplikasi KREKI-119. Ini adalah aplikasi yang menyediakan pertolongan pertama pada kondisi kegawat daruratan medis secara cepat dan tepat.

Peluncuran aplikasi KREKI-119 dilakukan bersamaan dengan digelarnya ajang IndoHCF innovation Awards 2019 di Jakarta.

Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) Dr. dr Supriyantoro, Sp. P, MARS menjelaskan kasus kegawatdaruratan medis seringkali dijumpai di tengah masyarakat. Mulai dari kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, tersedak benda asing, tersengat petir, tersengar listrik, tenggelam, digigit ular berbisa dan lainnya.

“Kondisi-kondisi tersebut harus mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat agar bisa menyelamatkan nyawa pasien,” kata Supriyantoro, Sabtu (31/8/2019).

Hanya saja tidak setiap orang menguasai ketrampilan pertolongan pertama pada kondisi kedaruratan medis. Padahal penanganan yang salah bisa berakibat fatal terhadap pasien atau korban.

Supriyantoro menyebutkan waktu menjadi unsur terpenting dalam kondisi gawat darurat. Sebab jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, korban atau pasien yang harusnya selamat, justeru malah memperparah kondisi korban atau bahkan meninggal dunia.

Atas dasar itulah KREKI kemudian meluncurkan aplikasi KREKI-119. KREKI sendiri dibangun guna mendukung program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dalam rangka meningkatkan mutu dan kecepatan pertolongan pertama terhadap penanganan gawat darurat. KREKI merupakan akronim komunitas tersebut yakni Kompeten, Responsif, Enpati, Komunikatif dan Inovatif.

Komunitas yang didirikan 5 Desember 2018 tersebut terdiri dari berbagai unsur baik individu maupun komunitas. Hingga saat ini jumlahnya sekitar 1.500 orang yang tersebar di berbagai daerah.

“Jangkauan KREKI memang belum luas karena jumlah relawannya juga masih terbatas. Terbanyak di Kota Cirebon dan Jakarta Timur,” lanjut Supriyantoro.

Dengan diluncurkannya aplikasi KREKI-119, Supriyantoro berharap jangkauan KREKI bisa diperluas. Baik relawan maupun pasien atau korban bisa segera terhubung dengan cepat sehingga pertolongan pun bisa segera dilakukan.

KREKI lanjut Supriyantoro akan merekruit relawan lebih banyak lagi agar manfaatnya bisa dioptimalkan. Dan untuk menjadi relawan, maka orang tersebut harus telah mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) singkat tentang bagaimana tehnik menolong orang dalam kondisi gawat darurat.

Aplikasi KREKI-119 itu sendiri bisa diunduh melalui Google Playstore. Ada banyak menu-menu pertolongan pertama pada kondisi darurat pada aplikasi tersebut mulai dari lokasi relawan, ambulans, tehnik pertolongan pertama, fasilitas layanan kesehatan terdekat, buku saku, dan lainnya. Relawan KREKI akan tersambung dengan layanan 119.

“Untuk tahap pertama aplikasi KREKI-119 akan diuji coba di Jakarta Timur dan Cirebon,” tandas Supriyantoro.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!