27.8 C
Jakarta

IndoHCF Innovation Awards kembali Digelar, Ini Daftar Inovasi yang Masuk Final

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Untuk ketiga kalinya, Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) menggelar ajang IndoHCF Innovation Awards. Ajang yang mempertamukan para inovator bidang kesehatan dengan industri kesehatan (investor) tersebut mendapat dukungan penuh dari PT IDS Medical System Indonesia (IDS Med), sebuah perusahaan alat kesehatan yang bergerak di 9 negara.

Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr, Supriyantoro, Sp.P, MARS dalam keterangannya menjelaskan penghargaan IndoHCF Innovation Awards digelar sebagai bentuk kontribusi dari IndoHCF dalam mendukung perkembangan dunia kesehatan di Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan program pemerintah dan inovasi oleh anak bangsa.

“Inovasi-inovasi bidang kesehatan yang dihasilkan masyarakat baik secara individu maupun perorangan sangat banyak. Kita fasilitasi agar bisa dikembangkan dengan keterlibatan investor,” kata Supriantoro, Sabtu (31/8/2019).

IndoHCF Innovation Awards III tahun 2019 lanjutnya, terbagi dalam 4 kategori inovasi. Pertama kategori Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Untuk kategori ini dewan juri telah menetapkan 10 karya terbaik yang masuk dalam babak final. Diantaranya adalah Bandung Emergency Service Quality Innovation (Kota Bandung), LASKAR (Tulungagung), Pos PSC 119 Simpatik (Kab. Bangka), PSC 119 Kota Cirebon SREGEP (Kota Cirebon) dan Sigap PSC 119 Bantul (Kab. Bantul).

Lalu Damakesmas (Kota Denpasar), Inovasi SPGDT Yankes Online Siaga 119 (Kab. Kendal), Ambulance Gotong Royong (Kab. Luwu Utara), Resgap Gadarna ( Kab. Pangkajene dan Kepulauan), Gemas Gama Menuju Keluarga Siaga Bencana (Kab. Sleman).

Kedua, kategori Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Untuk kategori ini, pada sub inovasi program UKM, inovasi yang masuk final antara lain Gebrakan Pagi Berseri (Jatim), Kader Kesehatan 211 (Bengkulu), Kampung Cerdik (Sulsel), Kelas Remaja (Sulsel) dan Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman dan Depok Air Minum (Pepes Ikan Patin) (Kaltim).

Kemudian Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Tebet Barat Tahun 2018 (DKI Jakarta), Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok (Yogyakarta), Gandeng Budaya Nganggung, Sukseskan Pelaksanaan Germas (Kab. Bangka Belitung), Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Berbasis Kemitraan di Kota Balikpapan (Kaltim) dan Mobil To RT (Kaltim).

Untuk sub inovasi video promosi kesehatan, inovasi yang masuk  final antara lain Gerakan Seni Penyuluhan (Sulsel), IVA CSW (Club Sayang Wanita) (Jatim), RSCM Mengajak Masyarakat untuk Mendukung Germas (DKI Jakarta), Senam Peregangan Hand Hygiene di Tempat Kerja (Jatim) dan Tips Santap Sehat Menu Lebaran (Yogyakarta).

Berikutnya Waras TV : Seputar Jiwo Rogo (Jateng), Layanan Informasi Kesehatan Inklusif Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Bagi Penyandang Disabil (Jabar), 3S Tokoh Germas RS Sumber Waras (Jabar), Inovasi Menu Isi Piringku untuk Ibu Hamil dengan Bahan Pangan Lokal (NTT) dan Padus Germas Sayang (Kalbar)

Ketiga adalah kategori Kreasi Alat Kesehatan. Beberapa novasi terbaik adalah Allergen dan Chamber: sebagai Solusi Penyediaan Alat Diagnostik Uji Tempel di Indonesia (Yogyakarta), Cekmata.com (DKI Jakarta), Gama VAC (Vacuum Assisted Clsure) (Yogyakarta), Mirror Stand (MirS) (DKI Jakarta)Penggunaan Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp Sistem UI-CM dalam Meningkatkan Clinical Service di RSU DKI Jakarta (Jakarta).

Lalu Ihasco (Jatim), Dispotube (Bali), Fall Detection Jacket (Lampung), Algist (Yogyakarta) dan Meja Pain Intervensi (Yogyakarta).

BACA JUGA:

Sedang untuk kategori ICT bidang kesehatan, antara lain Aplikasi Halloodha & Go-ARV- Penanggulangan HIV/AIDS Melalui Peningkatan Kepatuhan Minum Obat ANTI-DKI Jakarta, e-Simpari (elektronik-Solusi Masalah Pelayanan ABK Terintegrasi) – DKI Jakarta, All One!Sipalin Ceria Koesma Plus Meningkatkan Kepuasan Masyarakat- Jawa Timur dan Pemanfaatan Aplikasi Sayang Bunda dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu di Kota Semarang- Jawa Tengah dan Pustaka (Puskesmas Tanpa Antrian Kota Semarang)- Jawa Tengah.

Kemudian Si Awak Cageur (Banten), Lis Cerebro (Jatim), Sistem Informasi Manajemen Remunerasi Terintegrasi (DKI Jakarta), Siap Tarik (Jatim) dan Monitoring Terpadu Terhadap Indeks Kepuasaan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Tebet dengan Emoticon (DKI Jakarta).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk 2019, IndoHCF menggandeng HaloDoc untuk sub kategori e-Health. Dimana finalis sub kategori ini memiliki kesempatan mempresentasikan karya inovasinya langsung kepada investor dari HaloDoc.

“Selain itu untuk finalis 5 besar kategori Inovasi Alat Kesehatan dan ICT bidang Kesehatan akan mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam expo inovasi kesehatan yang diselenggarakan Kemenkes pada 7-9 November mendatang,” kata Supriyantoro.

Penghargaan IndoHFC Inovation Awards III akan diserahkan pada puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2019 yang berlangsung 9 November di ICE BSD Tangerang. Para pemenang selain akan dijembatani untuk menampilkan karya-karyanya pada berbagai ajang kompetisi, juga akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan. Untuk juara 1 senilai Rp50 juta, juara II Rp30 juta dan juara III Rp20 juta.

Selain itu, karya-karya inovasi terpilih akan dibukukan untuk memudahkan pengembang industry kesehatan mendapatkan informasi.

Untuk ajang IndoHCF Innovation Awards 2017 dan 2018 sendiri dikatakan Supriyantoro telah dibukukan berjudul 50 Karya Terbaik IndoHCF innovation Awards I-2017 dan 20 Karya Terbaik IndoHCF Innovation Awards=s II-2018.

“Harapan kami apresiasi ini dapat memacu stakeholder dan innovator di bidang kesehatan untuk terus menciptakan lebih banyak lagi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” tutup Supriyantoro.

Hingga kini lebih dari 80 persen alat kesehatan di Indonesia masih impor. Tingginya impor alat kesehatan tersebut berkontribusi pada mahalnya layanan kesehatan di Indonesia.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!