SOLO, MENARA62.COM – Pasca terselenggaranya Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Periode Muktamar ke-48 di 31 daerah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah telah menyusun struktur kepemimpinan baru. Untuk menguatkan ideologi dan leadership kepemimpinan para Pimpinan PDM, PWM Jawa Tengah menggelar Dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi), Sabtu-Ahad (24-25/6/2023).
Dialog Ideopolitor ini sendiri akan digelar selama 2 gelombang, dengan peserta seluruh anggota PDM se-Jawa Tengah. Gelombang I diselenggarakan pada Sabtu-Ahad, 24-25 Juni 2023 di Hotel Grand HAP, Surakarta. Dilanjutkan dengan Gelombang II pada Sabtu-Ahad, 1-2 Juli 2023 di Hotel Grasia, Semarang.
Menurut Sekretaris PWM Jawa Tengah H. Dodok Sartono, S.E., M.M. saat dihubungi mengatakan bahwa dialog Ideologi ini bertujuan untuk : 1) Mengakrabkan dan Menguatkan Team Work PDM se-Jawa Tengah. 2) Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Risalah Islam Berkemajuan. 3) Manajerial dan Leadership Kepemimpinan. 4) Pengukuhan Arah Kebijakan PWM Jawa Tengah. 5) Bimtek Penyusunan Matriks Key Performance Indicator (KPI) dan Program Kerja PDM se-Jawa Tengah.
Hadir pada pembukaan, Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., H. Muhammad Abduh Hisyam, S.Ag., Sekretaris PWM Jawa Tengah H. Dodok Sartono, S.E., M.M., Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si., Ketua MPKSDI PWM Jawa Tengah Hammam Sanadi, Ph.D. beserta jajaran, serta anggota PDM se-Jawa Tengah.
Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si. yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia Dialog Ideopolitor Gelombang I menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta di Kota Surakarta.
“Dalam dua hari ke depan, kita akan diberikan beberapa materi yang berkaitan dengan penguatan ideologi, kemudian Risalah Islam Berkemajuan, dan tentu ini sebagai upaya kita untuk mengidentifikasi, membreak down Keputusan Muktamar ke-48 yang terdapat beberapa program-program prioritas agar eksistensi Muhammadiyah tidak hanya nasional, melainkan juga internasional,” ucap Sofyan.
Ia juga menyampaikan bahwa Gelombang I Dialog Ideopolitor PWM Jawa Tengah ini diikuti oleh 200-an anggota PDM se-Jawa Tengah.
Sebagai informasi, beberapa materi yang akan disampaikan kepada para peserta, di antaranya : 1) Ideologi dan Orientasi Gerakan Muhammadiyah. 2) Manhaj Tarjih dan Risalah Islam Berkemajuan. 3) Visi Keumatan dan Kebangsaan Muhammadiyah. 4) Visi, Misi, dan Arah Kebijakan PWM Jawa Tengah. 5) Matriks Program Kerja dan KPI PDM.
Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dialog Ideopolitor dilakukan secara berjenjang mulai di tingkat pusat (PP Muhammadiyah), wilayah (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah), daerah (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), cabang (Pimpinan Cabang Muhammadiyah), hingga ranting (Pimpinan Ranting Muhammadiyah).
Doktor Bidang Islamic Studies UIN Walisongo Semarang ini kemudian menjelaskan urgensi Dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi) bagi para anggota PDM se-Jawa Tengah.
“Mengapa paham harus terus kita bangun? Karena paham agama bersifat dinamis, apalagi dengan masuknya informasi, paham-paham ini (berbagai paham Islam) berseliweran tiap hari. Maka, ideologi Muhammadiyah wajib untuk kita internalisasi, ideologisasi. Boleh syariah telah final, namun paham agama tidak pernah final,” ungkap Tafsir.
Berkenaan dengan politik, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menyampaikan bahwa politik merupakan suatu hal yang penting karena erat kaitannya dengan kekuasaan.
“Tidak mungkin kita tidak bicara politik, tetapi yang kita bahas bukan politik partisan. Tidak mungkin kita tidak bicara politik di masjid sekalipun, tapi bukan politik partisan, melainkan politik kebangsaan, politik kemanusiaan universal, politik keislaman, bukan politik partisan,” tegas Tafsir.
Melanjutkan sambutannya, Kiai Tafsir menegaskan bahwa manajemen dan pengembangan organisasi yang baik sangat menjadi perhatian pada periode kepemimpinan saat ini, baik di PP Muhammadiyah maupun PWM Jawa Tengah.
Saat ini, PWM Jawa Tengah dijadikan pilot project implementasi pengembangan organisasi PP Muhammadiyah. Sehingga, manajemen organisasi Persyarikatan di tingkat wilayah hingga ranting di Jawa Tengah akan dirumuskan dengan komprehensif dan dapat dievaluasi secara kuantitatif (dalam capaiannya).
Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jawa Tengah didapuk menjadi fasilitator dalam kegiatan Dialog Ideopolitor PWM Jawa Tengah. Adapun para Anggota PWM Jawa Tengah secara bergantian akan menjadi narasumber materi. (Ulinuha)