JAKARTA, MENARA62.COM — Industri kuliner merupakan salah satu industri yang patut diperhitungkan. Industri ini bisa menjadi penopang perekonomian di masa depan. Selain itu, industri ini termasuk industri dalam ekonomi kreatif yang memiliki jumlah usaha terbanyak di nusantara.
Hal ini dikemukakan Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Pokja Industri Kreatif, pada acara Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
“Indonesia mempunyai potensi besar, tetapi masalahnya kita tidak pernah mempunyai sesuatu produk yang betul-betul menjadi unggulan. Kalaupun sudah ada, kita tidak pernah memikirkan bagaimana barang itu bisa sustain atau berkelanjutan. Jika kedua hal tersebut tercapai, sebetulnya bisa menarik yang lainnya. Jadi ada multiplying effect, seperti bisa memberi perbaikan ekonomi pada masyarakat, bisa memberikan peluang usaha baru untuk sekitarnya. Hal-hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya FGD ini,“ ujar Teguh.
Menurut Teguh, hambatan yang cukup besar adalah semua kementerian dan lembaga sepertinya menjaga KPI (Key Performance Indicator) masing-masing. Contoh, tolak ukur perdagangan misalnya peningkatan ekspor, bagi sektor perindustrian berbeda lagi. Jadi, tidak ada kinerja yang dihitung bersama-sama. Hal inilah yang mesti coba diatasi.
“Kita ingin nantinya ada sektor tertentu yang dijadikan unggulan. Harapannya bisa menjadi multiflying effect cukup besar ke masyarakat,” ujarnya.
Peserta yang hadir pada acara FGD ini antara lain, stakeholder, pelaku usaha, dan kementerian atau lembaga terkait seperti perdagangan, perindutrian, BPPOM. “Setelah kita inventarisir permasalahan dan kendalanya, kita akan buat working session atau rapat kerja dalam waktu dekat ini, mungkin sebelum bulan puasa,”ujar Teguh.