24.5 C
Jakarta

Kunjungi Ani Yudhoyono, Dede Yusuf Nilai Pengobatan Kanker di Indonesia Sudah Bagus

Baca Juga:

SINGAPURA, MENARA62.COM – Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf mengunjungi Ani Yudhoyono, istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Singapura. Ani Yudhoyono dirawat di salah satu RS di Singapura sejak awal Februari lalu karena serangan kanker darah.

Usai menjenguk Ani Yudhoyono, Dede Yusuf menilai fasilitas pelayanan pengobatan penderita kanker di Indonesia sebenarnya sudah bagus. Termasuk alat yang digunakan tidak kalah dengan alat yang digunakan rumah sakit di Singapura.

“Fasilitas pelayanan cukup bagus. Di RSPAD bagus, rumah sakit swasta juga bagus, di RSCM alatnya sama dengan yang di sini,” kata Dede Yusuf di sela-sela kunjungannya ke Singapura untuk menjenguk Ani Yudhoyono, istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, seperti dikutip dari Antara, Ahad (17/2/2019).

Alat penyembuhan yang digunakan untuk kanker tersebut antara lain, kemoterapi dan `self cure`.

Hanya saja, lanjut Dede Yusuf, proses pelayanan di Singapura relatif lebih profesional ketimbang di dalam negeri.

Di Singapura, pemisahan bagian penyakit di rumah sakit relatif rapi. Gedung untuk pengobatan kanker dipisah dengan jenis pengobatan lain, ujarnya.

Hubungan antara pasien dengan dokter juga baik, karena pemisahan divisi yang rapi, tambahnya.

“Karena tidak digabungkan, tenaga medis ini dan itu. Coba lihat di Indonesia, penggabungan banyak dalam rumah sakit, menumpuk semua. Dokter di sini punya kesempatan `one to one` dengan pasien,” kata dia.

Karena alasan itulah, ujarnya,  menyebabkan pengobatan di Singapura lebih baik.

Disinggung mengenai fasilitas negara yang diberikan kepada mantan  first lady Ani Yudhoyono selama dirawat di Singapura, ia mengatakan belum mengetahui.

“Kalau itu saya tidak tahu,” kata dia.

Sementara itu, sejumlah pejabat dan mantan pejabat terus berdatangan menjenguk mantan ibu negara di Singapura. Di antara mereka adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah dan Emil Dardak, politisi Partai Demokrat Syarief Hasan dan mantan Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman dan Jenderal Timur Pradopo.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!