31.6 C
Jakarta

Kunjungi Kupang, Dirjen Wikan Janji Bantu Pulihkan Pembelajaran Pasca Bencana

Baca Juga:

KUPANG, MENARA62.COM – Badai siklon tropis Seroja yang telah menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan ragam fasilitas umum maupun pemukiman warga. Bahkan, bencana ini telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah memberikan bantuan kepada beberapa satuan pendidikan vokasi di Kupang, NTT (25/4). Bantuan yang disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ini diberikan di beberapa lokasi yang dikunjungi, mulai dari Politeknik Negeri Kupang (PNK), Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, SMKN 2 Kupang, SMKN 3 Kupang, LKP Putria Salon, dan LKP Kartika Jasa.

Sebelumnya, Dirjen Wikan menyambangi Universitas Nusa Cendana untuk berdiskusi dan bersilaturahim dengan pimpinan Universitas Nusa Cendana selaku anggota Dewan Pengawas kampus tersebut.

“Misi kami tentunya tidak sekadar memberikan tali kasih, tapi apa yang harus kita kerjakan untuk membantu memulihkan kerusakan akibat bencana,” tutur Wikan dalam siaran persnya, Selasa (27/4/2021).

Wikan pun turut mengapresiasi perguruan tinggi di Kupang yang tetap berupaya dan turut menyukseskan helatan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di tengah tekanan dan keterbatasan usai terjangan badai Seroja. “Perguruan tinggi di sini merupakan pejuang yang luar biasa,” ujarnya.

Wikan berharap, semangat satuan pendidikan vokasi  baik perguruan tinggi vokasi, SMK, dan Lembaga Kursus dan Pelatihan usai bencana ini dapat terus menyala, utamanya guna menjalankan program-program prioritas Ditjen Pendidikan Vokasi saat ini dan yang akan datang. “Saya berharap kita dapat melangkah bersama menjalankan program, yakni upgrading D3 ke D4 (sarjana terapan) dan SMK D2-Fast Track serta program yang semakin link and match dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelasnya.

Adapun untuk program D2 fast track, dapat memanfatkan potensi yang ada di wilayah NTT sendiri, misalnya membangun sektor pariwisata yang melibatkan PNK dan pengembangan sektor peternakan yang melibatkan Politani. “Mari kita upayakan ke depan adanya lompatan-lompatan, seperti D2 fast track yang berbasis lokal, seperti yang telah dilakukan di Manado, Bali, dan Madiun. Mari ciptakan juga enterpreneur hebat dari vokasi yang berkontribusi bagi pengembangan daerah” tutur Wikan.

Terkait jumlah industri yang tidak sebanyak wilayah lainnya, semisal di Jawa, Wikan turut menjelaskan bahwa kerja sama juga dapat dilakukan dengan UMKM maupun perusahaan kecil hingga menengah. “Selain itu, mungkin juga belum banyak industri di wilayah ini yang mengetahui keuntungan yang besar bila bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi,” terangnya.

Di samping itu, Wikan juga menyebutkan bahwa di Kupang akan dilakukan “pernikahan massal”. “Melalui ‘link and match’ akan membuat ‘masakan’ bersama dengan industri berkonsep start from the end atau melihat dan menyesuaikan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Semoga ini dapat meningkatkan kemampuan lulusan pendidikan vokasi dengan semangat yang tetap ada. Kami siap mendukung,” terangnya.

Wikan berjanji bahwa Ditjen Pendidikan Vokasi bakal menyelenggarakan bimbingan teknik (bimtek) khusus di wilayah tersebut agar dalam pengembangan bidang kursus dan pelatihan tetap bisa bersaing di masa yang akan datang. “Kami akan mengadakan bimtek khusus bagi LKP, plus pelatihan Teknologi Informasi sebagai penguatan untuk lembaga kursus dan pelatihan,” pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!