26.7 C
Jakarta

Kursi Mewah Gratis

Baca Juga:

Untuk ukuran kita, di Indonesia, biasanya kursi seperti ini adalah kursi mewah. Umumnya dipakai oleh seseorang yang memiliki jabatan tinggi dalam sebuah kantor atau perusahaan. Minimal yang memakainya adalah kepada tata usaha atau kepada bidang. Bisa putar balik dan tidur-tiduran di atasnya kalau lagi capek.

Kursi dalam foto di atas, saya jepret beberapa hari yang lalu di pinggir jalan poros di Kota Wollongong, New South Wales, Australia, sesaat setelah pulang dari Masjid Omar melaksanakan shalat duhur. Kursi itu berada di luar pagar, di sisi jalan trotoar. Kondisinya memang tidak baru lagi. Tetapi tampak masih cantik, bagus dan kuat. Mengapa disimpan di situ?

Kebiasan orang di sini, jika ada barang di rumahnya yang tidak dipakai lagi, maka dia boleh simpan di pinggir jalan. Untuk apa? Agar orang lain dapat mempergunakannya. Diberikan kepada pihak lain secara gratis. Siapa saja boleh mengambilnya, tak perlu malu atau merasa dituduh mencuri. Karena memang demikian aturan di sini. Beda halnya jika disimpan dalam pagar, maka hal itu tidak boleh diambil. Sekiranya rumah kami tidak jauh atau saya memiliki kendaraan, maka saya akan mengambil kursi itu. Enak dipakai duduk bekerja mengetik menulis artikel dalam jurnal atau menulis buku.

Warga di sini pada umumnya tidak mau menyimpan barang-barang yang menurut mereka tidak diperlukannya lagi dalam waktu yang lama. Mungkin saja, mereka pindah ke tempat lain sehingga tidak bisa membawanya. Atau mungkin dia telah membeli yang baru, sehingga barang yang lama tidak dipakai lagi. Atau karena satu dan lain hal, menyebabkan dia tidak memerlukan lagi. Oleh karena itu, perlu diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Bagaimana caranya? Ya, simpan saja di depan rumah atau di tempat yang mudah dilihat orang lain. Atau bisa mengumumkannya di media sosial atau menelepon lembaga sosial yang memerlukannya.

Sebab, jika disimpan di gudang atau di dapur, malah menyebabkan datangnya gangguan, tidak enak dipandang, dan memerlukan tempat. Padahal kemungkinan barang yang sudah tidak diperlukan lagi, maka tidak tahu kapan akan dipakai lagi. Bahkan jika ada barang yang sudah tiga bulan tak dipakai, itu artinya kita sudah tidak memerlukannya lagi. Hanya saja kadang kita masih berpikir jika suatu saat masih memerlukan, entah dua hingga tiga tahun lagi.

Pemikiran seperti ini, saya kira perlu kita terapkan di Indonesia. Jangan biarkan kursi bekas, televisi, kulkas, dan lain-lain menumpuh di ruang belakang, bisa jadi sarang penyakit. Perbaiki sedikit, lalu sumbangkan kepada yang membutuhkan.

Penulis: Haidir Fitra Siagian, Gwynneville, Ahad (9/6/2019) ba’da subuh.

Previous article
Next article
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!