31.1 C
Jakarta

Layanan Fisioterapi UMS Ramaikan CFD Solo

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Sebagai bentuk dukungan terhadap Hari Kesehatan Nasional, mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pelayanan kesehatan berbasis komunitas di area Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi, Ahad (7/12).

 

Dalam kegiatan yang bertajuk “Physiocare: Move Freely, Glow Daily!” dihadiri sejumlah 263 warga. Kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa semester 7 prodi itu, menghadirkan layanan pemeriksaan skrining postur, hingga edukasi aktivitas fisik dan gaya hidup sehat.

 

Dosen pendamping Arif Pristianto, M.Fis., menuturkan merupakan bentuk praktik nyata mahasiswa UMS. “Langkah nyata UMS dalam mendekatkan fisioterapi kepada masyarakat, menambah wawasan publik, sekaligus mendorong gaya hidup sehat berbasis komunitas di Kota Surakarta,” tuturnya saat dimintai keterangan, Selasa (9/12).

 

Ia menilai kegiatan ini sebagai jembatan antara pembelajaran di kampus dan kebutuhan nyata masyarakat. Memberikan edukasi sederhana mengenai postur, gerak, dan kebiasaan sehari-hari dinilai mampu membantu mencegah keluhan kesehatan di masa depan.

 

Empat stand layanan disiapkan mulai dari pemeriksaan muskuloskeletal, stimulasi tumbuh kembang anak, pemeriksaan skoliosis, edukasi ibu hamil, pemeriksaan lansia, hingga tantangan workout bagi remaja. dengan fokus pada deteksi dini keluhan muskuloskeletal. Melalui konsultasi, warga diberikan penjelasan sederhana mengenai penyebab keluhan dan tips gerakan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah.

 

Kegiatan ini, bagi Arif sejalan dengan rekomendasi WHO (2022) dan World Physiotherapy (2023), yang menekankan pentingnya aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular, dan deteksi dini gangguan muskuloskeletal di semua rentang usia.

 

“Di era sekarang, keluhan seperti nyeri punggung, leher tegang, atau postur bungkuk makin sering terjadi akibat gaya hidup kurang gerak dan posisi duduk yang salah dalam jangka panjang,”

 

Lebih jauh, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran komprehensif bagi mahasiswa. Mereka belajar menghadapi fakta di lapangan, menyampaikan edukasi kesehatan, serta berlatih bekerja sama sebagai tim profesional.

 

CFD Fisioterapi Komunitas 2025 berhasil menunjukkan bahwa edukasi kesehatan dapat dilakukan dengan suasana yang menyenangkan. Arif, berharap kegiatan serupa dapat rutin diselenggarakan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang mudah.

 

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa fisioterapi bukan hanya soal pemulihan cedera, tetapi juga upaya pencegahan dan edukasi kesehatan yang bisa dilakukan sejak dini,” harapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!