JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam sepekan, jumlah korban jiwa pasca gempa yang melanda Turki dan Suriah terus bertambah hingga mencapai lebih dari 33.000 jiwa. Seiring dengan pencarian korban hilang tertimbun reruntuhan, jumlah ini pun diperkirakan akan terus naik. Tercatat 29.605 orang tewas di Turki, sementara di Suriah, jumlah korban tewas mencapai 3.574 orang. Total korban jiwa yang dikonfirmasi di kedua negara tersebut menjadi 33.179 jiwa.
Pemerintah RI melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merespons dengan mengirimkan Tim Kemanusiaan yaitu Emergency Medical Team atau EMT. Pelepasan tim ini berlangsung di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta (13/02) dan dihadiri langsung oleh Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Selain memberangkatkan personel EMT, Pemerintah RI juga mengirimkan bantuan logistik berupa peralatan medis, obat-obatan, logistik pengungsian, generator listrik, dan bahan makanan dalam misi kemanusiaan ini.
Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam upacara pelepasan mengatakan, bantuan kemanusiaan untuk Pemerintah Turki berupa dukungan EMT beranggotakan 119 orang yaitu gabungan dari BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, dan Muhammadiyah serta lembaga pendukung lainnya. Sebelumnya Pemerintah RI telah mengirimkan Tim Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) pada Sabtu (11/02). “Maka untuk melengkapi tim yang lebih awal, Tim Emergency Medical Team (EMT) diberangkatkan hari ini,” ujarnya.
Muhammadiyah juga turut andil dalam misi kemanusiaan ke Turki dengan mengirimkan relawan EMT Muhammadiyah yang tergabung dalam INA-EMT (Indonesian Emergency Medical Team). Pemberangkatan EMT Muhammadiyah didukung oleh dana kemanusiaan Lazismu. Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto menjelaskan, sebagai respons atas gempa bumi di Turki, Lazismu telah melakukan penggalangan dana kemanusiaan secara nasional untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi penyintas bencana tersebut.
“Selain melakukan penggalangan dana, Lazismu juga telah berkoordinasi dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah atau PCIM dan Lazismu di Turki untuk mendapatkan update secara rutin kebutuhan di lapangan. Hal ini untuk memastikan bahwa bantuan yang kita berikan sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan,” ujar Edi.
Edi melanjutkan, Lazismu mendukung pemberangkatan EMT Muhammadiyah agar dapat berkontribusi secara luas untuk kemanusiaan. Dukungan pendanaan terhadap keberangkatan EMT Muhammadiyah ini merupakan bentuk kedua dari bantuan yang dikirimkan oleh Lazismu. Sebelumnya, Lazismu PP Muhammadiyah melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu PCIM Turki telah mengirimkan dana bantuan yang kemudian disalurkan secara beberapa tahap kepada para penyintas dalam bentuk sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Hari ini, Senin, 13 Februari 2023, Muhammadiyah dengan dukungan pendanaan dari Lazismu telah mengirimkan EMT yang terdiri dari 23 orang terlatih dan profesional sesuai dengan standar internasional untuk bergabung dengan tim BNPB dalam memberikan bantuan medis, logistik, dan lainnya. Harapan kami melalui pengiriman tim ini akan memberikan kontribusi lebih dari Indonesia untuk kemanusiaan yang lebih luas,” jelas Edi.
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu melalui Lazismu. EMT Muhammadiyah yang diinisiasi oleh MDMC tersebut bisa menjadi bagian dari tim kemanusiaan RI untuk berangkat ke Turki.
“Alhamdulillah pagi hari tadi tim EMT Muhammadiyah telah lepas landas dari Halim Perdana Kusuma menuju Turki untuk tugas kemanusiaan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah akibat bencana gempa bumi beberapa hari lalu. Tim EMT Muhammadiyah berangkat atas dukungan pendanaan dari warga masyarakat yang disyiarkan melalui Lazismu. Kami atas nama keluarga besar EMT Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara para dermawan yang telah menghimpun dan menyalurkan dana melalui Lazismu,” ucap Budi.
Pada kesempatan tersebut di lokasi pelepasan Lanud Halim Perdana Kusuma, gema yel-yel terdengar dari para personel Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah. 23 orang personel EMT yang diberangkatkan terdiri dari 3 orang dokter emergency, 7 orang perawat, 1 orang apoteker, 1 orang psikolog, 1 orang staf keselamatan dan keamanan, 7 orang staf logistik, 1 orang admin medis, 1 orang liaison officer, dan 1 orang staf media dan dokumentasi. Mereka akan melaksanakan misi kemanusiaan selama 14 hari di Turki.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]