29.2 C
Jakarta

Lazismu Harus Menjadi Lembaga Amil Terpercaya

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Badan Pengawas Lazismu Sragen, Kusnadi Ihwani menilai perlunya perubahan yang mendasar untuk menjadikan Lazismu sebagai lembaga amil terpercaya. Perubahan tersebut tentu membutuhkan referensi dan pembelajaran.

Hal tersebut dikatakan Kusnadi saat menerima rombongan Lazismu Kota Semarang, Sabtu (8/2/20) di ruang pertemuan Lazismu Sragen.

“Ini sudah menjadi kesepakatan kita pada saat digelar Raker Lazismu pada November 2019 lalu,” katanya.

Untuk merealisasikan semangat perubahan tersebut, Lazismu Kota Semarang melakukan studi ke lapangan mengunjungi Lazismu berprestasi salah satunya Lazismu Sragen. Rombongan yang terdiri atas 29 orang tersebut dikoordinir oleh Nur Shodiq, Ketua KL Lazismu Banyumanik, yang sekaligus menjadi motor penggerak semangat bagi teman-teman KL yang lain.

Rombongan amil tersebut berasal dari 8 kantor layanan zakat di PCM (setingkat kecamatan) dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) di kota Semarang. Di antaranya ada KL Banyumanik, KL Gajahmungkur, KL Genuk, KL Ngaliyan, KL Gayamsari, KL Pedurungan, KL Semarang Timur dan KL RS Roemani. Semuanya terkoordinir oleh Kantor Lazismu Kota Semarang.

Rombongan di terima oleh Direktur, Badan Pengurus dan Pengawas Lazismu Sragen, beserta segenap staff.

Kusnadi Ikhwani, yang juga pejabat Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah membeberkan pengalamannya mengelola Lazismu Sragen sejak 2011. Salah satu hal yang utama adalah keseriusan para pengurus dalam mengelola zakat. Fokus pada upaya memberikan solusi pada setiap permasalahan. Mengerahkan segala upaya pengembangan, membangun hubungan dengan semua fihak guna mencari dukungan.

Direktur Lazismu Sragen, Roni Megas menyampaikan trik pelayanan terhadap muzaki dan calon-calon muzaki. Seorang Marketing Eksekutif Zakat di Sragen mempunyai target ‘mengetuk pintu’ sebanyak 20 rumah setiap harinya. Disertai target transaksi zakat atau infaq minimal 4 orang dari 20 orang yang telah diberikan informasi  ZIS tersebut. Transaksi awal biasanya adalah infaq, sementara untuk zakat ditekankan saat bulan Ramadhan atau menjelang itu.

Selanjutnya tim di antarkan mengunjungi KL Lazismu di kecamatan Plupuh kabupaten Sragen. Sebuah KL di tingkat kecamatan yang sudah mempunyai kantor tersendiri, dengan 3 karyawan dan 2 buah ambulan. Pembiayaan ambulan tersebut sepenuhnya di danai Lazismu KL Plupuh dari hasil infaq. KL ini telah memberdayakan 3 orang eksekutif / karyawan. Masing – masing menempati bagian pemasaran, administrasi dan operator ambulan.

Kepala KL Plupuh, Supriyanto menceritakan bahwa KL Plupuh memulai aktifitas sejak peristiwa meletusnya gunung Kelud di Kediri tahun 2007. Saat itu, dirinya dan beberapa orang aktifis mengumpulkan sumbangan bencana dari masyarakat atas nama Lazis Muhammadiyah. Kemudian mereka mengantar sendiri bantuan yang terkumpul sampai ke zona merah di kampung terdampak bencana tersebut.

Setelah itu berlanjut dengan program santunan duafa, beasiswa sampai bedah rumah. Semuanya berbasis kebutuhan masyarakat setempat, yang dikuatkan dengan survey  oleh tim Lazismu. Salah satu kebutuhan masyarakat yang masih sangat di perlukan di sana adalah ambulans. Sehingga KL Plupuh perlu menyiapkan ambulans sebanyak 2 unit. Satu untuk pelayanan pasien dan yang lain untuk pelayanan jenazah.

Berbicara mengenai administrasi dan keuangan KL, Supriyanto menyampaikan bahwa semua keuangan Zakat, infaq dan sedekah di setorkan langsung ke rekening Lazismu daerah Sragen, disertai dengan bukti penerimaan. Sementara untuk tasharuf dilakukan dengan pengajuan berdasarkan perencanaan ke kantor daerah tersebut.

“Semua proses berjalan tertib dan mudah mas,” kata Supriyanto.

Dalam perjalanan pulang kordinator rombongan Nur Shodiq, yang juga menjadi ketua KL Lazismu PCM Banyumanik mengatakan bahwa KL-KL Lazismu di kota semarang bisa menerapkan system administrasi yang di jalankan di KL Plupuh. Dirinya menyatakan berkomitmen untuk menerapkan hal itu di KL Banyumanik.

“Harapannya, semua KL Lazismu di Kota Semarang  bisa menerapkan system yang sama. Sudah terbukti sukses,” kata Nur Shodiq.

Mewakili tim Lazismu Kota Semarang, Hasan  menyampaikan terimakasih kepada segenap tim Lazismu Sragen dan KL Plupuh, telah diberi kesempatan sharing dan berbagi solusi dalam pelayanan zakat. Dari pertemuan sehari tersebut, terungkap beberapa kiat sukses pengelolaan zakat di Sragen adalah : focus dan konsisten dalam melaksanakan program,  semua KL selalu mengikuti aturan yang di terapkan Lazismu daerah Sragen. (Hasan)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!