MAKASAR, MENARA62.COM – Untuk mengatasi kemacetan di Simpang Lima Mandai, Makasar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bangun underpass. Nantinya lalu lintas ekonomi regional Makasar-Maros-Parepare dengan lalu lintas keluar masuk Bandara Sultan Hasanuddin akan dipisahkan sehingga kemacetan bisa dikurangi.
“Lebaran 2017 underpass ini sudah bisa dimanfaatkan, meski sebenarnya belum rampung total,” jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, Kamis (20/04/2017).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengatakan satu minggu atau H-7 lebaran, underpass akan difungsikan dengan kondisi sudah perkerasan beton bertulang, termasuk median jalannya.
“Kami sudah minta kontraktror untuk bekerja 3 shift selama 7 hari seminggu sehingga target fungsional H-7 Lebaran bisa tercapai. Kita akan lengkapi underpass ini dengan asesori yang dipersyaratkan sesudahnya,” jelasnya saat meninjau lokasi pembangunan underpas bersama Direktur Operasi PT. Wijaya Karya Chandra Dwiputra dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Pembangunan underpass ini dijadwalkan akan rampung pada 11 Juli 2017. Namun untuk memperlancar arus mudik lebaran, akan dioperasikan sekitar 19 Juni 2017. Hal ini dimaksudkan untuk melayani lalulintas regional maupun keluar-masuk bandara yang akan memuncak.
Underpass ini memiliki panjang efektif 1.050 meter dengan konstruksi terowongannya sepanjang 110 meter. Saat ini terowongan baik arah Makasar dan arah Maros dengan lebar 2 x 9 meter sudah selesai. Secara keseluruhan progres fisik konstruksi kini sudah mencapai 74,77 persen, termasuk sistem drainase dan pintu air untuk mengantisipasi terjadinya genangan pada terowongan, akibat kenaikan elevasi banjir dari sungai terdekat.
Pembiayaannya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Multiyears tahun anggaran 2015-2017 dengan biaya Rp 169,63 miliar dengan kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya.