27.8 C
Jakarta

Lestarikan Bahasa Daerah, Badan Bahasa Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2023

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyelenggarakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) pada 12-16 Fabruari 2023. Kegiatan itu diikuti 215 peserta FTBI terpilih di 13 provinsi, yakni Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Maluku, dan Maluku Utara.

Selain sebagai bentuk apresiasi kepada peserta Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di 13 provinsi yang melaksanakan platform Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah (MB-17: RBD) pada tahun 2022, FTBIN dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang dirayakan tiap tanggal 21 Februari. Pada tahun 2023 ini tema kegiatan FTBIN—sebagai diseminasi model pelindungan bahasa—adalah “Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Pendidikan Multilingual dalam Payung Merdeka Belajar”.

Baca juga: Istilah EYD Kembali Dihidupkan, Kepala Badan Bahasa: Lebih Lekat Di Lidah

“FTBIN ini menjadi salah satu upaya dari Badan Bahasa untuk melindungi bahasa daerah,” kata Kepala Badan Bahasa Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D pada Taklimat Media, Senin (13/2/2023).

Melalui platform MB-17: RBD, Badan Bahasa terus menggalakkan upaya pelindungan bahasa daerah. Dari berbagai upaya pelindungan bahasa daerah, program RBD merupakan tahapan strategis setelah upaya pemetaan bahasa, pengukuran daya hidup atau vitalitas bahasa, dan upaya konservasi bahasa.

Pelindungan bahasa daerah melalui platform MB-17: RBD lanjut Aminudin, merupakan salah satu dari program pelindungan Bahasa daerah berbasis sekolah, komunitas, dan/atau keluarga. Hal itu dimaksudkan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah sehingga daya hidup bahasa daerah tersebut berada pada taraf aman dan ditransmisikan dengan baik.

Baca juga: Pemelajar BIPA Asal Tiongkok Ajak Generasi Muda untuk Menjaga Bahasa Daerah

Lebih lanjut Aminudin menjelaskan upaya pelindungan bahasa daerah dilakukan melalui beberapa tahapan. Dimulai dari kegiatan pemetaan terhadap 718 bahasa daerah, dilanjutkan kajian vitalitas yang terdiri atas kondisi bahasa daerah yang rentan, aman, mengalami kemunduran, terancam punah dan kritis.

“Setelah itu kita lakukan konservasi terdiri atas pengembangan dan pendokumentasian bahasa,” tambahnya.

Langkah berikutnya adalah tahapan revitalisasi yakni pewarisan bahasa daerah kepada generasi muda. “Dari revitalisasi ini kita lakukan registrasi, pencatanan data kebahsaan,” tambahnya.

Kegiatan revitalisasi bahasa daerah itu sendiri dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip-prinsip: fokus kepada rebitalisasi dari pada pendokumentasian bahasa, partisipasi intensif dari seluruh pemangku kepentingan, mengadopsi model revitalisasi yang beragam, penyediaan buku-buku cerita anak berbahasa daerah, penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar di kelas, kebebasan memilih bahan ajar/materi sesuai minat siswa, mobilisasi guru dan fasilitator termasuk penggiat bahasa daerah, menyediakan forum apresiasi di akhir program serta peningkatan secara gradual jumlah bahasa daerah yang direvitalisasi. Tahun 2021 tercatat 5 bahasa daerah dari 3 provinsi, 2022 tercatat 39 bahasa daerah dari 13 provinsi dan tahun 2023 tercatat 59 bahasa daerah dari 22 provinsi.

Baca juga: Badan Bahasa Ungkap Urgensi Revitalisasi Bahasa Daerah

Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan partisipasi aktif masyarakat beserta pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerahnya. Oleh karena itu, sebagai apresiasi kepada peserta generasi muda usia SD dan SMP itu, dalam proses akhir RBD di 13 provinsi dilaksanakan FTBI, yakni festival yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi, yang telah diselenggarakan pada akhir tahun 2022.

Turut hadir dalam pembukaan acara adalah Ketua dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ketua DPD, Ketua Umum Dharma Wanita Indonesia; Pengurus Dharma Wanita Pusat, Dharma Wanita Kemendikbudristek dan Darma Wanita Badan Bahasa; para Pejabat Eselon I dan II Kemendikbudristek; Enam belas kepala daerah (gubernur/bupati/walikota) yang mendapat penghargaan dari Mendikbudristek atas peran dan komitmennya bersinergi dengan pemerintah pusat dalam merevitalisasi bahasa daerah; kepala dan staf Balai/Kantor
Bahasa; pendamping dari dinas pendidikan, pemerhati bahasa dan sastra; serta perwakilan masyarakat dan komunitas dari daerah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!