YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ’Aisyiyah menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Villa Adem Ayem Taman Martani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu–Ahad (20–21/12/2025). Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk konsolidasi organisasi sekaligus pematangan arah program LLHPB ’Aisyiyah tahun 2026.
Rapim diikuti oleh seluruh pimpinan LLHPB PP ’Aisyiyah yang berjumlah 15 orang dan dilaksanakan secara luring. Selain internal LLHPB, kegiatan ini juga diakhiri dengan pertemuan bersama Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai bentuk penguatan sinergi antar lembaga.
Ketua LLHPB PP ’Aisyiyah, Rachmawati Husein, menyampaikan bahwa Rapim membahas sejumlah agenda penting, mulai dari pembaruan kondisi dan respons bencana di Sumatra sepanjang 2025, evaluasi program hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas), hingga penyusunan rencana program 2026.
“Rapim ini menjadi momentum konsolidasi sekaligus refleksi atas program yang telah berjalan. Dari sini, kami menyusun prioritas program dan timeline yang lebih terarah untuk tahun 2026,” ujar Rachmawati.
Ia menjelaskan, LLHPB PP ’Aisyiyah menetapkan fokus utama tahun 2026 pada penguatan pembelajaran dan penyusunan berbagai buku serta panduan kebencanaan dan lingkungan hidup. Beberapa panduan yang akan difinalisasi antara lain panduan penanaman pohon dengan sistem pola asuh, panduan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), serta panduan dapur umum ramah lansia dan balita dalam situasi darurat bencana.
“Ke depan, kami ingin memastikan bahwa kerja-kerja LLHPB tidak hanya bersifat responsif, tetapi juga edukatif dan berkelanjutan. Karena itu, tahun 2026 kami fokus pada pembelajaran dan penyusunan buku maupun panduan yang bisa digunakan secara luas,” tegasnya.
Selain itu, Rapim juga membahas persiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LLHPB se-Indonesia. Rakornas tersebut direncanakan menjadi forum strategis untuk menyatukan langkah LLHPB di seluruh wilayah dalam menghadapi tantangan kebencanaan dan krisis lingkungan yang semakin kompleks.
Agenda Rapim berlangsung dinamis melalui diskusi dan pemetaan program prioritas. Isu kebencanaan, penguatan kapasitas relawan, serta integrasi perspektif lingkungan hidup dan keadilan sosial menjadi perhatian utama dalam pembahasan.
Melalui Rapim ini, LLHPB PP ’Aisyiyah menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pengurangan risiko bencana, pelestarian lingkungan, serta penguatan ketahanan masyarakat, sejalan dengan nilai-nilai dakwah dan kemanusiaan yang menjadi landasan gerakan ’Aisyiyah. (*)
