Bandung, MENARA62.COM – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Arifin Panigoro, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo meresmikan Alif Learning Center (ALEC) di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/10) kemarin.
ALEC merupakan wadah inkubasi untuk mendukung keberlangsungan bisnis koperasi dalam bidang pertanian, serta menjadi inkubator pertama yang berbadan hukum koperasi.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Presiden Direktur ALEC Irpan Sadikin, Ketua Kopontren Al Ittifaq Setia Irawan, serta sejumlah kepala daerah setempat. Inkubasi yang dilakukan ALEC akan difasilitasi LPDB-KUMKM mulai tahun 2022 dengan target 50 tenant atau pondok pesantren (petani) yang diperkirakan dalam 3 tahun ke depan Kopontren Al Ittifaq dapat memenuhi kebutuhan sayur mayur dan buah di Jawa Barat dan DKI Jakarta sebanyak 37,8 ton per hari dan memenuhi permintaan market dengan total 47,3 ton per hari dengan memfasilitasi sebanyak 98 pondok pesantren.
Supomo selaku Direktur Utama LPDB-KUMKM mengatakan, perkembangan market Al Ittifaq saat ini sudah luar biasa, permintaan besar, sehingga kita harus bertahap memenuhi kebutuhan marketnya. Hal ini dikarenakan, pertanian bukan seperti kue yang bisa langsung dicetak dan terlihat hasilnya, melainkan harus matang disiapkan dari sisi SDM yakni petani, juga dari sisi komoditi dan teknologinya. Di sinilah LPDB-KUMKM harus bertahap dan siap dalam membangun proses tersebut.
Terkait peningkatan Al Ittifaq ke depan, Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM akan selalu hadir mendampingi dari sisi bisnis dan kelembagaan koperasi sehingga dibentuklah Alif Learning Center (ALEC), sehingga market bukan hanya disupport dari sisi Ittifaq sendiri, namun juga dari pesantren-pesantren lain agar kemitraan dapat berkembang.
“Yang perlu kita lembagakan di antaranya cara bercocok tanam dan cara budi dayanya agar sama dan seragam dapat diserap oleh market,” jelas Supomo.
Selain dukungan kelembagaan, LPDB-KUMKM juga melakukan bimbingan teknis (bimtek) secara langsung, baik pendampingan secara administratif, maupun pendampingan dari sisi bisnis. Sementara, untuk pendampingan dari sisi budi dayanya, Ittifaq bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) Jepang dan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Belanda.
Inkubator ALEC itu sendiri telah berdiri dan terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM sejak bulan September 2021. Inkubator ini didesign untuk pengembangan bisnis utama Kopontren Al Ittifaq dan akselerasi perluasan jaringan kerja sama dengan 98 pondok pesantren untuk memasok sayur mayur yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023.
Sementara itu, Presiden Direktur ALEC Irpan Sadikin mengatakan, inkubasi sektor pertanian sangat diperlukan, sebab para tenant langsung diberikan materi dan juga cara praktik yang benar, mulai dari pendampingan teknik budidaya, manajemen usaha, hingga tahapan marketing usaha.
“Dengan adanya ALEC, kami berharap dapat meningkatkan skill petani baik dari segi teknik budidaya maupun manajemen sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kualitas serta dapat menjaga kontinuitas produk,” kata Irpan.