JAKARTA, MENARA62.COM – Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) bekerjasama dengan mahasiswa Program Pendidikan Profesi (PPG) Prajabatan bidang studi Sejarah menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Negeri 104 Jakarta. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni tanggal 2-3 April 2024 tersebut memberikan pelatihan pada siswa kelas X-7 SMAN 104 Jakarta tentang aplikasi SWAY.
Kepala SMAN 104 Jakarta, Sono S,Pd saat membuka resmi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut menyampaikan apresiasi kepada tim LPPM UHAMKA dan mahasiswa PPG Prajabatan bidang studi sejarah yang bersedia memberikan pelatihan kepada siswa terkait aplikasi SWAY. “Kegembiraan bagi kami bahwa tim LPPM UHAMKA dan mahasiswa PPG Prajabatan bersedia melakukan pengabdian masyarakat di SMAN 104 Jakarta,” ujar Sono.
Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan aplikasi SWAY, merupakan kesempatan yang sangat baik yang harus dimanfaatkan oleh para siswa untuk dapat belajar aplikasi SWAY kepada kakak-kakak mahasiswa.
Ia berharap usai mengikuti pelatihan, para siswa dapat membagikan ilmunya kepada siswa lainnya. Sehingga siswa yang tidak terpilih mengikuti pelatihan juga akan mendapatkan ilmu yang sama.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UHAMKA, Lelly Qodariah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil pengembangan dari penelitian tentang pengembangan media ajar yang dilakukan LPPM UHAMKA. Aplikasi SWAY merupakan pilihan media digital yang ternyata belum pernah diterapkan di SMAN 104. “Dengan pelatihan ini kami berharap SWAY dapat menjadi pilihan untuk para siswa guna memudahkan pproses belajarnya di kelas,” kata Lelly.
Di sisi lain, pelatihan aplikasi SWAY kepada siswa SMAN 104 juga diharapkan dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antara UHAMKA dengan SMAN 104, termasuk mahasiswa PPG Prajabatan bidang studi Sejarah. “Tentunya kerjasama ini akan semakin mempererat kegiatan akademik yang saling menguntungkan antar dua belah pihak,” tambah Lelly.
Diakui Lelly, pelatihan berbasis internet SWAY merupakan usaha serius Tim LPPM UHAMKA dan mahasiswa PPG Prajabatan Sejarah dalam rangka memperkaya khasanah media pembelajaran untuk mengembangkan penguatan pembelajaran sejarah di sekolah. Hal ini menjadi penting mengingat banyak sekali platform digital yang perlu dikenalkan kepada para siswa untuk dipergunakan dalam pembelajaran termasuk diantaranya aplikasi SWAY.
Lebih lanjut Lelly menjelaskan SWAY merupakan aplikasi dari micrsoft Office 365 yang memudahkan, menarik dan interaktif yang dapat digunakan untuk membuat laporan, kisah pribadi, presentasi yang interaktif, dapat embed form: kuis dapat mengupload file buletin. Aplikasi ini sangat menarik karena berisi fitur teks, gambar, audio, dapat merekam suara, video, dan lainnya.
Menurut Lelly, aplikasi ini dilatihkan kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan aplikasi digital dalam pembelajaran sejarah. Harapannya siswa dapat meningkatkan keterampilan mendesain, melatih mengembangkan ide dan gagasan secara kritis dan inovatif dalam pembelajaran yang tentu akan membuat pembelajaran sejarah semakin menarik, semarak, menyenangkan dan bersifat interaktif.
Lelly menyampaikan terimakasih kepada LPPM UHAMKA dan juga SMA Negeri 104 yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa PPG Prajabatan bidang sejarah untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMAN 104 Jakarta.
“Selama dua hari kegiatan pengabdian masyarakat digelar, dimana satu hari mahasiswa belajar di kampus UHAMKA dan satu hari terjun di sekolah, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk langsung berhadapan dengan siswa sebagai subyek belajar,” katanya.
Usai mengikuti sesi pelatihan, dua siswa diminta untuk mempresentasikan hasil SWAY. Alya Lubna mengaku senang dapat mencoba aplikasi baru untuk melakukan presentasi. Ia juga mengaku mendapatkan banyak inspirasi dalam membuat materi presentasi. “Kegiatan ini seru, dan kini saya lebih memiliki banyak ide ketika akan membuat presentasi,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sya’ban Akbar Hidayat. Siswa yang mempresentasikan hasil pelatihan menggunakan bahasa Inggris tersebut dengan sangat fasih dan penuh percaya diri mengungkapkan bahwa belajar menggunakan aplikasi SWAY kelas menjadi lebih asyik dan energik. Materi-materi yang disampaikan narasumber menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.
“Memahami aplikasi SWAY akan memudahkan kami untuk dapat membuat tema presentasi. Apalagi pada kurikulum merdeka, banyak tugas yang memang harus dipresentasikan,” tutup Sya’ban.