YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Sebanyak 173 mahasiswa dari 24 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) mengikuti Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat Lanjut atau Pelatihan Kader Bangsa Nasional, Senin-Kamis 1-4/3/2021). LKMM Tingkat Lanjut diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD) bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah.
Peserta LKMM Tingkat Lanjut ini juga mengikuti seminar tingkat internasional yang menampilkan pembicara mahasiswa dari UAD, University Malaysia Pahang, dan
Benguet State University Filipina. Pembicara lain, Prof Dr Didi Achjari, SE, MCom, Akt (Kepala LLDikti Wilayah V); Andy Dwi Bayu Bawono, SE, MSi, PhD (Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah); Assoc Prof Dr Anwarudin H (University Malaysia Pahang); dan Profesor Imelda G Parcasio (Benguet State University).
“Mahasiswa yang bisa mengikuti LKMM Tingkat Lanjut harus sudah mengikuti tingkat pra dasar, dasar dan menengah. Atau minimal mereka sudah pernah menjadi pimpinan organisasi kemahasiswaan seperti Ketua BEM dan lain-lain,” kata Dr Gatot Sugiharto SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD yang didampingi Danang Sukantar MPd, Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa di Yogyakarta, Senin (1/3/2021).
Dijelaskan Gatot, LKMM Pra Dasar telah diterima mahasiswa UAD saat masuk pertama menjadi mahasiswa baru. Tujuannya membentuk karakter kepemimpinan awal mereka menjadi mahasiswa.
Kemudian tujuan LKMM tingkat dasar, untuk memberikan bekal kepada mereka dalam mendesain sebuah kegiatan. Materi dimulai dari analisis kondisi lingkungan, merumuskan gagasan awal, sampai menyusun proposal kegiatan. LKMM tingkat menengah sudah mengarah pada pembentukan karakter sebagai mahasiswa yang unggul, produktif, dan kreatif.
“LKMM Tingkat Lanjut, tujuannya sudah mengarah pada mahasiswa untuk mampu melakukan aktivitas kolaborasi, adaptasi. Sehingga mereka sudah siap untuk diterjunkan di masyarakat,” kata Gatot.
Lebih lanjut Gatot menjelaskan alasan UAD menggelar LKMM. Menurut Gatot, LKMM ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). LKMM bertujuan memberikan pemahaman, bukan hanya hardskill, tetapi softskill kepada mahasiswa. “Supaya life skill mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa di lingkungan PTMA bisa menjadi lebih baik,” harap Gatot.
LKMM, kata Gatot, sesuai dengan program Kemendikbud yaitu Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Dalam MBKM ada delapan bentuk yang bisa dilakukan seperti pertukaran mahasiswa, magang atau praktek kerja, asistensi menjadi pengajar di satuan pendidikan, kewirausahaan, penelitian, proyek kemanusiaan, serta beberapa program lainnya.
LKMM yang diselenggarakan PTMA ini bisa mengimplementasikan Program MBKM. Sebab di dalam delapan bentuk MBKM bisa dilakukan dengan kerjasama seperti pertukaran mahasiswa dengan membangun jejaring seperti ini akan mempermudah kerjasama dalam bidang apapun.
“Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah, ada 160, kalau kita bersinergi lebih mudah mengimplementasikan program MBKM. Di sini, mahasiswa akan diajari bagaimana berkolaborasi, beradaptasi. Sebab di forum ini ada 24 perguruan tinggi yang bisa sinergi, sharing kegiatan kemahasiswaan. Sehingga setelah lulus mereka bisa membangun jejaring, membuat program dan mengimplementasikannya di masyarakat,” kata Gatot.