28.9 C
Jakarta

Mahasiswa dan Dosen dapat Menjadi Komponen Cadangan Bela Negara

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia akan merekrut mahasiswa dan dosen untuk menjadi Komponen Cadangan (Komcad) dalam bela negara. Mahasiswa dan dosen yang bisa mendaftarkan diri menjadi Komcad berusia 18-35 tahun. Saat ini sedang dilakukan sosialisasi untuk penerimaan Komcad melalui Koramil-Koramil.

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dr Dahnil Anzar Simanjuntak SE, ME mengemukakan hal tersebut pada Diskusi Kebangsaan dengan tema ‘Aktualisasi Bela Negara di Kampus Merdeka’ yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) melalui luar dan dalam jaringan dari Magelang, Jumat (12/3/2021).

Dijelaskan Dahnil, penerimaan Komcad ini berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional (PSDN) untuk pertahanan negara. Dalam UU itu disebutkan ada tiga komponen sumber daya nasional yang dikerahkan untuk mempertahankan negara.

“Komponen Utama adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Komponen Pendukung adalah Sumber Daya Nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan
dan kemampuan Komponen Utama yaitu polisi, resimen mahasiswa, Kokam, ahli teknologi informasi dan lain-lain. Sedang Komponen Cadangan disiapkan untuk memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama,” kata Dahnil.

Lebih lanjut Dahnil mengatakan untuk pelatihan menjadi Komcad selama tiga bulan. Bagi mahasiswa dan dosen yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan selama tiga bulan di lapangan.

“Bagi mahasiswa yang mengikuti pelatihan Komcad otomatis tidak mengikuti kuliah. Namun sesuai dengan penerapan Kampus Merdeka, maka pelatihan selama tiga bulan tetap dihitung SKS (satuan kredit semester)-nya. Sedang dosen yang tidak mengajar selama tiga bulan akan tetap digaji oleh institusi di mana mereka bekerja,” kata Dahnil.

Menurut Dahnil, keberadaan Komcad di negara-negara lain sudah jauh lebih maju. Amerika Serikat (AS) memiliki sebanyak 2,4 juta Komcad, sedang tentaranya hanya 2 juta orang. Singapura telah memiliki Komcad 2 juta orang dan jumlah tentaranya juga lebih sedikit.

Kata Dahnil, keberadaan Komcad dinilai lebih mengefisiensi anggaran Kemenhan dari pada merekrut tentara. Berdasarkan perhitungannya, menerima satu orang tamtama membutuhkan biaya sebesar Rp 88 juta. Setelah selesai mengikuti pendidikan, negara berkewajiban untuk menggajinya setiap bulan.

Sedangkan untuk penerimaan Komcad, satu orang hanya membutuhkan dana Rp 30 juta. “Selesai pelatihan Komcad, mereka akan kembali ke profesi masing-masing dan negara tidak memberikan gaji kepada mereka. Komcad akan diorganisir oleh TNI,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!