YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Muhamad Maulana merasa prihatin atas lamanya proses investigasi bukti digital pada sistem jaringan komputer. Lambatnya proses investigasi itu disebabkan besarnya volume dan ketidakberaturan data serta belum ada alat yang membantunya.
Alasan itulah yang mendorong Muhamad Maulana untuk mengembangkan machine learning yang dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI). Muhamad Maulana adalah mahasiswa dan kini sudah menjadi alumni Konsentrasi Forensika Digital Program Studi Magister Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII).
Pengembangan machine learning disusun berdasarkan penelitian untuk menyusun tesisnya. Maulana mengembangkan machine learning yang menggunakan algoritma Support Vector Machine (SVM) dengan kernel rbf.
Penelitiannya berfokus pada klasifikasi jenis serangan yang terjadi pada sistem jaringan dengan menggunakan data tangkapan dari insiden yang relevan. “Dengan menerapkan machine learning, khususnya algoritma Support Vector Machine (SVM) dengan kernel rbf, diharapkan proses investigasi dapat lebih cepat dan akurat,” kata Maulana yang didampingi Dr Ahmad Luthfi, SKom, MKom, Manajer Akademik Keilmuan Program Studi Magister Informatika FTI UII kepada wartawan secara virtual, Jumat (21/6/2024).
Pilihan SVM dengan kernel rbf, kata Maulana, didasarkan pada akurasi klasifikasinya yang tinggi. Selain itu, SVM dengan kernel rbf mampu mengatasi dataset yang terpisah secara linear dengan banyak fitur.
“Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi bagi para praktisi forensik jaringan tentang cara terbaik untuk mengklasifikasikan serangan yang terjadi pada sistem jaringan,” harap Maulana.
Maulana mengatakan investigasi bukti digital tetap dilakukan berdasarkan standar prosedur yang sudah ada. Di antaranya, menggunakan framework NIST, ADAM, IDFIF dan framework forensik lainnya atau proses investigasi bisa dilakukan mengikuti kebijakan organisasi yang berlaku.
Bukti digital memiliki keragaman data, sehingga perlu ditentukan data seperti apa saja yang akan diinvestigasi dari sebuah barang bukti. “Penggunaan machine learning dalam investigasi memiliki peran pada saat analisis data, algoritma yang digunakan dapat meningkatkan kualitas, waktu proses dan keakuratan proses analisis data,” katanya. (*)