33.4 C
Jakarta

Mahasiswa SIL UI Edukasi Warga Kampung Nelayan Kalibaru Terkait Digital Marketing

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Mahasiswa Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa Edukasi Digital Marketing di Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Topik ini dipilih mengingat banyak warga di kampung nelayan yang masih menanggap tabu dan belum sepenuhnya memahami konsep digital marketing.

Pelatihan Digital Marketing yang dilakukan di RW 01 tersebut diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak nelayan. Mereka mengikuti pelatihan di sela kesibukan bekerja di ruang koperasi nelayan.

Masyarakat nelayan di Kalibaru umumnya adalah pembudidaya kerang hijau. Kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu nelayan yang mengisi waktu dengan mengupas kerang hijau untuk tambahan pendapatan keluarga. Produk akhir pengupasan kerang hijau berupa limbah cangkang kerang, sehingga setiap harinya cangkang kerang hijau menumpuk.

Warga sekitar pun mendapatkan beberapa kegiatan pelatihan di Kampung Nelayan. Salah satu pelatihan adalah olahan limbah cangkang kerang yang dikembangkan oleh Tim Cangkring (cangkang kering). Ide olahan produk limbah sudah tercipta dan mampu menghasilkan lini industri kreatif UMKM baru, namun rantai nilai selanjutnya belum maksimal, yaitu dari segi pemasaran produk. Hal ini menjadi titik kritis UMKM dalam memasarkan produk dengan cara konvesional maupun modern.

Dengan digital marketing yang salah satunya pada platform e-commerce dan sosial media, seharusnya mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat nelayan untuk berjualan secara online.

Kegiatan pelatihan digital marketing tersebut digelar tim mahasiswa UI dari SIL UI, selama 1,5 jam pada Oktober 2023.

Mahasiswa SIL UI memberikan materi terkait Digital Marketing dengan menyampaikan dasar-dasar pemasaran. UMKM perlu memasuki ranah digital marketing. Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan edukasi tersebut, dengan mencoba membuat akun platform e-commerce, mengambil foto dan video produk mereka, serta membuat deskripsi produk masing-masing.

Beberapa kegiatan diisi dengan langsung mempraktikkan ilmu digital marketing tersebut, agar masyarakat nelayan dapat lebih mudah menyerap dan bisa mengikutinya. Masyarakat nelayan sangat tertarik mempelajari cara mengambil foto produk untuk display di e-commerce. Mereka mengambil foto produk berupa kriya yang dletakkan di tengah properti.

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) SIL UI, menyiapkan dan memberikan beberapa properti kepada masyarakat nelayan untuk keperluan pengambilan foto dan video produk. Setelah diberi instruksi sedikit bagaimana cara pengambilan foto produk menggunakan kamera ‘hape’ seadanya, masyarakat mempraktikkannya. Kebanyakan dari mereka berhasil memahami cara pengambilan foto dan menghasilkan foto produk yang baik.

Selain foto produk, masyarakat juga berlatih cara mengambil video produk. Tim Pengmas menginstruksikan dasar pengambilan video produk, yaitu dengan 3 jarak. Pertama, jarak close-up yaitu pengambilan video produk dari jarak sangat dekat. Kedua, jarak medium yang memperlihatkan produk secara utuh sejauh 1 meter dari produk, dan yang Ketiga, jarak jauh yang memperlihatkan produk dari jarak 2 meter atau lebih.

Masyarakat langsung mempraktikkan dan menghasilkan video yang cukup bagus. Tim Pengmas SIL UI langsung memberikan hasil jepretan foto dan video yang sudah diedit dengan kekinian dan menunjukkannya ke masyarakat nelayan. Hasil foto dan video produk itu cukup memuaskan dan dapat dijadikan sebagai promo dan kampanye produk.

Kegiatan Edukasi Digital Marketing oleh tim Pengmas SIL UI masih akan berlanjut, untuk melihat progres tim Cangkring selanjutnya. Selain itu juga membuka diskusi untuk meningkatkan brand awareness dari UMKM Tim Cangkring tersebut.

Pada akhirnya kegiatan ini diharapkan bisa menjadi jembatan antara masyarakat Kampung Nelayan dengan digital marketing, agar produk hasil olahan limbah cangkang kerang dapat terjual ke masyarakat luas di Indonesia.

Tisno, Ketua Koperasi Nelayan yang juga merupakan Kepala Tim Cangkring, dalam wawancara mengatakan bahwa kegiatan pelatihan digital marketing itu perlu,  karena untuk membantu memasarkan produk UMKM.

Selama ini, kata Tisno, produk UMKM Tim Cangkring Kampung Nelayan, Cilincing, tersebut baru menerima orderan atau pesanan dari sekitar Pemerintah Daerah Jakarta Utara. Masyarakat harus terus berkarya dan sering menerima order produk, agar mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk membantu kehidupan keluarga masing-masing.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!