MAKASSAR, MENARA62.COM– Pengurus Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar periode 2022-2027 mengadakan rapat perdana untuk menyusun program kerja yang akan dilaksanakan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Warung Kopi Az-zahra, Jalan Ujung Makassar, Rabu 6 September 2023.
Ketua MPM PDM, Amran Nafie, ST, didampingi oleh Ikhwan Muin, M.Pd, dan pengurus lainnya, mengumumkan program kerja yang akan dilaksanakan.
Dalam rapat tersebut, memutuskan satu program kerja tambahan yang bertujuan mengatasi masalah sosial, seperti merebaknya gepeng, begal, dan tantangan sosial lainnya di Kota Makassar.
Usulan menarik ini berasal dari Muhammad Askar dan disambut baik oleh pengurus lainnya seperti Andi Muhammad Ilham dan M. Ali Akbar.
Amran Nafie menjelaskan bahwa dua kegiatan utama yang akan dilaksanakan adalah pembuatan Baitul Tadjid Wal Maslahat serta pelatihan agen perubahan sosial di masyarakat.
Tujuan utamanya adalah untuk mendeteksi dini masalah sosial dan mencari solusi alternatifnya.
Saat ini, sebut Amran Nafie, Kota Makassar dihantui oleh maraknya peminta-minta di jalan, kafe, warung kopi, dan pusat-pusat kegiatan sosial lainnya.
“Jika tidak ada intervensi dini, hal ini bisa merusak citra Kota Makassar yang dikenal sebagai Makassar, Kota Dunia,”jelas Amran Nafie
Untuk menyukseskan kegiatan ini Muhammadiyah akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar, termasuk Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, untuk mendirikan Baitul Tajdid Wal Maslahat.
Melalui penyadaran spiritual, pemberian keterampilan, dan pengembangan bakat, mereka berharap bisa membantu warga yang mengalami masalah sosial, tambah Amran Nafie.
Andi Muhammad Ilham, anggota KPID Sulsel, menyarankan pelatihan Peer Mentoring agar ada pendamping sebaya yang bisa membantu mengarahkan para gepeng, begal, dan geng motor sebaya mereka.
Dengan pola kerjasama yang baik, mereka yakin bahwa masalah sosial yang meresahkan warga Kota Makassar dapat diperbaiki, menjaga citra Kota Makassar yang dicintai bersama.
