26.7 C
Jakarta

Komnas Perlindungan Anak Nobatkan Bagus Setiyono Jadi Duta Polisi Peduli Anak

Baca Juga:

PADANG, MENARA62.COM– Komisi Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) menobatkan AKBP Dr. (Cand) Bagus Setiyono, SIK. MH, menjadi Duta Polisi Peduli Anak, beberapa hari lalu. Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Reformasi Birokrasi Polisi, Biro Perencnaan Polda Sumatera Barat tersebut dinilai mampu membawa citra polisi sebagai pengayom anak-anak.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Komisioner Komnas PA Dr Imaculata Umiyati dalam acara Hari Anak Autis Sedunia Kota Padang (11/4) yang digagas Polda Sumbar kerjasama dengan Komnas PA.

Dalam sambutannya, Imaculata mengatakan bahwa AKBP Dr (Cand) Bagus Setiyono SIK. MH menjadi salah satu polisi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap dunia anak-anak. perannya yang sedemikian besar menjadi inspirasi bagi polisi-polisi lain bahkan juga profesi yang berbeda untuk melakukan hal yang sama.

“Dunia anak sangat rentan terhadap kasus kekerasan dan tindak kejahatan. Karena itu tak cukup penjagaan anak hanya dilakukan oleh orangtua, keluarga dan guru-guru di sekolah,” kata Imaculata dalam siaran persnya, Jumat (13/4).

Menurut Imaculata yang akrab disapa Bunda Ima, ruang lingkup penjagaan keluarga dan sekolah, tentu memiliki keterbatasan. Sementara anak, dengan aktivitasnya yang tinggi, memiliki ruang gerak yang luas. Saat bermain dengan teman sebaya diluar rumah, atau saat berjalan menuju dan pulang dari sekolah juga momen-momen menyenangkan lainnya dalam dunia anak-anak. Perlu pengawasan dan penjagaan, agar anak dalam situasi aman dan nyaman.

“Disinilah peran lingkungan dan peran polisi sangat dibutuhkan. Kehadiran polisi tentu akan membawa suasana aman dan nyaman bagi anak-anak terutama saat berada di ruang publik,” tambah Imaculata.

Itu sebabnya kehadiran aparat keamanan seperti polisi amat dibutuhkan. Polisi bisa ikut menjaga keamanan dan kenyamanan anak utamanya saat anak berada diruang publik. Sehingga kasus kekerasan, tindak kejahatan dan kriminalitas yang menimpa anak-anak bisa ditekan seminim mungkin.

Imacula juga mengingatkan bahwa pelaku kejahatan terhadap anak tidak selalu datang dari orang-orang diluar lingkungan anak. acapkali pelaku kejahatan justeru dari orang-orang terdekat pada kehidupan anak.

“Kalau semua masyarakat peduli, polisi mengayomi, bertindak tegas dan cepat, pasti kejahatan terhadap anak bisa kita antisipasi,” tukasnya.

Imaculata yang juga Bunda Anak Autis Indonesia meminta agar aparat keamanan memberikan perlindungan lebih baik kepada anak-anak terutama anak berkebutuhan khusus seperti anak autis. sebagai anak, mereka memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang, untuk memperoleh hak pendidikan, hak kesehatan, hak bermain dan hak anak lainnya layaknya anak umumnya.

Bagus Setiyono dalam kesempatan yang sama menyatakan rasa terimakasihnya kepada Komnas PA yang telah mengangkatnya menjadi Duta Polisi Peduli Anak. Baginya, penghargaan ini membawa konsekuensi yang serius, karena duta merupakan corong, marketing dan edukator bagi polisi lain untuk mengkampanyekan gerakan-gerakan peduli anak Indonesia.

“Saya suka dunia anak-anak. Saya sayang anak-anak. Bagi saya, anak adalah malaikat kecil yang harus kita jaga agar masing-masing bisa menyongsong hari depannya dengan baik,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Touna ini.

Menurut Bagus Setiyono, setiap anak harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik anak yang lahir normal maupun anak-anak berkebutuhan khusus. Tujuannya agar masing-masing anak mampu mewujudkan cita-cita dimasa depannya dengan gemilang.

Bagus Setiyono juga mengingatkan bahwa persoalan miras, narkoba, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi kini juga mengancam anak-anak Indonesia. Karena itu dibutuhkan kerjasama dan sinergitas lintas sektor termasuk peran masyarakat dan keluarga untuk bersama-sama melindungi anak Indonesia.

Prinspnya, kata Bagus Setiyono, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, tindakan preventif lebih baik daripada kuratif. Karena kuratif atau mengobati tidak hanya membawa konsekuensi waktu dan biaya tetapi juga dampak psikologis berupa trauma yang tidak mudah untuk diobati bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan atau kejahatan.

Acara Peringatan Hari Anak Autis SeduniaKota Padang yang digelar di gedung Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa di bilangan Jalan Ki Mangun Sarkoro, Kota Padang tersebut juga dihadiri Kasubdit Program dan Evaluasi Kemendikbud RI Dr. Praptono, Kabid Pembinaan SLB Dinas Pendidikan Sumbar, Irman S.Pd MM dan Dra Zulfa Zetri Widya mewakili Dinas PPPA Provinsi Sumbar.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyerahkan penghargaan kepada Bagus Setiyono.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!