SUMATERA BARAT- MENARA62.COM — Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya karena daerah Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah melahirkan banyak tokoh besar yang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Sabtu (1/11/2025)
Menurut Amirsyah, Maninjau merupakan daerah yang indah, sejuk, dan sarat sejarah perjuangan bangsa. Karena itu, ia merekomendasikan agar Maninjau dijadikan ikon wisata pahlawan nasional, terutama bagi generasi muda, sebagai inspirasi di tengah langkanya keteladanan kepemimpinan nasional.
“Maninjau tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya di sekitar Danau Maninjau, tetapi juga karena melahirkan banyak tokoh nasional yang berintegritas tinggi dan berjasa bagi bangsa,” ujar Amirsyah.
Ia mengajak seluruh pegiat pariwisata, baik dalam maupun luar negeri, untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata sejarah dan religi. Daerah ini merupakan tempat kelahiran tiga Pahlawan Nasional terkemuka:
- (H.C.) H. Mohammad Natsir, Perdana Menteri Indonesia kelima.
- Hajjah Rangkayo Rasuna Said, pejuang kemerdekaan dan pembela hak-hak perempuan.
- Buya Hamka (H. Abdul Malik Karim Amrullah), Ketua Umum pertama MUI dan ulama besar Indonesia.

Amirsyah menjelaskan bahwa MUI melalui Lembaga Wakaf MUI bekerja sama dengan Bank Indonesia telah menyelesaikan pembangunan Hub Kawasan Wisata Halal Maninjau pada tahun 2024. Pusat wisata ramah Muslim ini berdiri di atas tanah wakaf keluarga A.R. Sutan Mansur, sekaligus memperkuat keberadaan Museum Buya Hamka.
Inisiatif ini bertujuan menjadikan Maninjau sebagai destinasi wisata halal yang ramah lingkungan, sekaligus melestarikan nilai-nilai sejarah dan kepahlawanan tokoh-tokoh asal daerah tersebut. Keindahan alam Danau Maninjau, kekayaan budaya, serta cita rasa kuliner khas diharapkan mampu menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk A.R. Sutan Mansur
Amirsyah juga mengusulkan agar Ahmad Rasyid Sutan Mansur (A.R. Sutan Mansur) ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Tokoh kelahiran Maninjau pada 15 Desember 1895 ini dikenal sebagai ulama, dai, penulis, dan akademisi yang pernah menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah (1953–1956).
Selain aktif memperjuangkan kemerdekaan, A.R. Sutan Mansur juga berkiprah di dunia pendidikan dan politik. Pasca kemerdekaan, ia menjadi anggota Konstituante dari Partai Masyumi serta menjabat Wakil Ketua Majelis Syura pada Muktamar Masyumi keempat.
Beliau juga berperan penting dalam pendirian Fakultas Hukum dan Falsafah di Padang Panjang, yang kemudian berkembang menjadi Universitas Muhammadiyah Jakarta.

“Kami bersyukur Maninjau telah melahirkan banyak tokoh nasional. Ini menjadi kebanggaan dan motivasi untuk terus melestarikan perjuangan mereka,” ujar Amirsyah saat memberikan materi Penguatan Nazhir Wakaf yang diselenggarakan oleh Lembaga Wakaf MUI di Hub Wisata Halal A.R. Sutan Mansur, Sei Batang, Maninjau, Agam, Sumatera Barat.
