Sutradara yang menjadikan film ini debutnya di film layar lebar, mengungkapkan bahwa film ini lahir dari kegelisahannya akibat film
Indonesia yang terlalu jakartasentris.
“Film kita itu selama ini sangat ‘
Jakarta‘. Kita mengabaikan budaya atau keunikan daerah lain, ada Kalimantan, Sumatera, Sulawesi. Kita memandang film baik hanya dari sudut pandang
Jakarta,” ungkap Iqbal.
Selain itu lelaki yang juga merupakan kader Masjid Salman ini menguraikan tentang film
Indonesia yang jarang membuatkan film bagi anak-anak. Padahal film bagi anak-anak adalah hal yang penting.
“Anak aku pernah nonton film untuk kategori bimbingan orangtua, dan aku sedih sekali. Kita butuh film yang membuat orangtua mau membawa anaknya ke bioskop,” tambah sutradara yang 15 tahun berkarir di film indie ini dalam acara nonton bareng IQRO’ yang digelar di Senayan City, Sabtu (21/1/12017).
Hadir pada acara tersebut, beberapa pemeran film yang diproduksi Salman Academy, yakni: Cok Simbara, Neno Warisman, Mike Lucock, Raihan Khan dan Aisha Nurra Datau.
Neno warisman yang berperan sebagai nenek dari Aqila, anak yang menyenangi ilmu astronomi namun tak tahu membaca Al-qur’an, menyampaikan kesannya.
“Saya berharap film ini jadi tonggak baru dakwah kultural sebagai senjata efektif menunjukkan kehormatan islam yang mulai terpinggirkan,” jelas Neno yang aktif kembali di seni peran setelah vakum 15 tahun. Ia tertarik untuk main di film IQRO karena tertarik dengan ide ceritanya.
Film IQRO: Petualangan Meraih Bintang didukung oleh Keluarga Alumni Salman ITB, Salman Film Academy dan ITB. Film ini, akan tayang di bioskop mulai 26 Januari 2017.
