JAKARTA, MENARA62.COM – Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta warga mewaspadai peredaran hoaks terkait bencana tsunami.
“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap terus meng-update informasi BMKG melalui media sosial @infobmkg dan aplikasi android @infobmkg,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawatiseperti dikutip dari Antara, Senin (24/12).
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini alat pengukur pasang surut tidak menunjukkan adanya kenaikan muka laut.
Baca juga:
- Korban Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda Capai 281 Orang
- Citra Satelit LAPAN Bisa Bantu Evakuasi Korban Tsunami
- Takut Tsunami, Warga Pandeglang Belum Berani Pulang
“Dan berdasarkan log dari BMKG tidak ada aktivasi sirene di wilayah Labuan, Panimbang, dan Pasuruan seperti yang dikabarkan di beberapa media massa, bahwa terdapat video yang meresahkan yang menyebutkan adanya peringatan dini tsunami,” kata Dwikorita.
Tsunami yang melanda sebagian wilayah Pantai Barat Provinsi Banten serta Lampung pada Sabtu (22/12) malam berdasarkan rekaman data seismik tidak terjadi akibat gempa bumi tektonik.
BMKG dengan Badan Geologi masih mengkaji kaitan tsunami itu dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau.
BMKG telah menyampaikan peringatan dini gelombang tinggi akibat faktor cuaca dari 22 Desember pukul 07.00 sampai 25 Desember pukul 07.00 di wilayah Perairan Selat Sunda.
Selain itu warga diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah Pesisir Selatan Sumatera, Lampung, Pesisir, Kalimantan Barat, Pesisr Utara Jawa (Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur) dan Utara Bali pada 24-25 Desember.