“MENDENGAR paparan Pak Agus (Triantara,red), maka Rempah Merah Nusantara di Nanggulan secara teknis, tinggal eksekusi. Tinggal kita bentuk kepanitiaan. Meskipun tempatnya di Wijimulyo, saya harap semua pihak turut mendukung dan ikut merasa memiliki hajad ini, sambil mempelajari seluk-beluknya. Sehingga pada saat nanti ingin menduplikasi ke kalurahannya, Bapak dan Ibu dari kalurahan yang lain tidak ada kesulitan,”
Itulah ungkapan Ir Haryoto, MMA, Panewu Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah mendengar pemaparan Agus Triantara, Sekretaris Umum Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) Sosialisasi Rempah Merah Nusantara (RMN), Panggungnya Pelajar dan Mahasiswa Asah Talenta di Pendapa Barat, Kapanewon Nangulan, Selasa (25/10/2022).
Setelah sukses Soft Opening RMN di Kapanewon Temon, Bakor PKP akan menduplikasinya di Kalurahan Wijimulyo, Nanggulan. Sosialisasi RMN juga diikuti Panewu Anom (Pj Lurah Wijimulyo) beserta kepala jawatan terkait, Kapolsek dan Danramil Nanggulan, Ketua Himpaudi Nanggulan, Ketua K3S SD Kapanewon Nanggulan. Selain itu, beberapa Kepala Sekolah SMP, SMK, SLB, Staf Bank BPD DIY, Staf dari lima kalurahan, Pemilik Taman Wisata Puncak Saka, Pengurus Bakor PKP dan Pengurus LPM Cahaya Bina Persada
Haryoto pun ingin menjajagi antusiasme warga Nanggulan yang mengikuti Sosialisasi RMN di Nanggulan. Ia melontarkan pertanyaan kepada peserta sosialisasi dan para lurah.
“Saya ingin tegaskan kesediaan Ibu Bapak sekalian, bagaimana?” tanya Panewu Nanggulan.
“Siap …. !” suara riuh peserta sosialisasi.
“Bagaimana para Lurah?” tanya Panewu lagi kepada para lurah.
“Manut ….. !” jawab para lurah dan perwakilan lurah.
Sedang Mangun Riyadi, Owner Taman Wisata Puncak Saka, Tanjungharjo, Nanggulan mengatakan menilai ide RMN luar biasa. Ia pun memprediksikan hasilnya akan luar biasa.
“Idenya luar biasa, sehingga kalau disambut dengan luar biasa, hasilnya pasti akan luar biasa ! Talenta anak-anak kita, kalau diasah secara terus menerus, tentu akan menjadi tontonan yang memiliki daya tarik yang luar biasa. Tamu dari berbagai daerah akan datang menyaksikan Rempah Merah Nusantara. Kerumunan ini akan menjadi pasar rakyat yang berpotensi menggerakkan perekonomian masyarakat!” kata Mangun Riyadi.
Riyadi optimis Rempah Merah Nusantara ini pasti akan didukung semua lapisan masyarakat, termasuk para perantau Nanggulan. Menurutnya, konsep RMN ini sederhana, tetapi cukup kreatif dan inovatis serta biaya penyelenggaraannya sangat terjangkau.
Di samping itu, konsep RMN fleksibel, tidak tersekat-sekat oleh ruang dan waktu, sehingga mau diselenggarakan di mana saja, dan kapan saja bisa. “Cukup menarik konsep RMN ini. Dirancang untuk mengaktualisasikan jiwa dan semangat gotong-royong masyarakat kita, yang perlahan sedang terdegradasi oleh perkembangan zaman,” kata Riyadi.
Menurut Riyadi, semua pihak bisa dan harus terlibat. Sebab visi dan misi RMN ini tidak saja untuk membekali generasi bangsa menyongsong pergantian abad kelahiran bangsa. “Tetapi sekaligus untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa!” tandas Riyadi.
Plt Kepala SMPN 2 Nanggulan, Harini, mengungkapkan RMN merupakan kegiatan yang luar biasa. Selama ini, Harini merasa galau dan prihatin saat mencermati potensi anak-anak yang luar biasa. “Persoalannya, kami tidak punya panggung!” kata Harini.
Namun, lanjut Harini, setelah mendengar paparan dan melihat rekam jejak RMN, muncul optimisme dan kebahagiaan. Sebab anak-anak akan memiliki panggung untuk mengasah talenta mereka dan menyongsong masa depan yang cerah.
“Kala di Jakarta viral ada Citayam Fashion Week (CFW), kami hanya menahan rasa gemas dan penasaran. Kapan semacam CFW ada Kulonprogo? Alhamdulillah hari ini kami menemukan jawaban atas kegalauan kami itu,” kata Harini.
Harini menambahkan saat Pj Lurah Wijimulyo menyatakan kesanggupannya sebagai lokasi, dalam hati dirinya bersorak. Sebab lokasi panggung RMN ada di depan sekolah SMPN 2 Nanggulan. Selain itu, ia juga optimis persoalan biaya, tidak terlalu khawatir. Karena anak-anak mempunyai orang tua yang berharap mereka memberi dukungan kepada putra-putrinya untuk mengasah talentanya. Harini akan melakukan K-3 (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) terhadap orang tua siswa.
“Sekali lagi kami yakin bahwa RMN akan menjadi ajang asah talenta yang luar biasa bagi anak-anak. Dan kami berharap semoga kegiatan ini tewujud dan segera terwujud!” harap Harini yang sepertinya sudah tidak sabar menunggu pelaksanaannya.
Sementara Staf BPD DIY Nanggulan, Yudi mengatakan akan berpartisipasi pada RMN. “Visi dan misi BPD adalah ikut berpartisipasi memajukan daerah dan selalu bepartisipasi terhadap kegiatan positif yang ada di masyarakat yang disengkuyung oleh pemerintah setempat. Jadi pada prinsipnya, kami siap ikut berpartisipasi,” kata Yudi.
Yudi juga berharap, agar kegiatan yang sangat positif ini bisa rutin dilaksanakan
menjadi ajang asah talenta bagi pelajar dan mahasiswa. Menurutnya, pengalaman
pelajar MAN 2 Kulonprogo yang usai tampil di Rempah Merah Nusantara, langsung mendapat job, adalah contoh dan fakta yang sangat menarik. (*)