27.1 C
Jakarta

Mayat Korban Tsunami Selat Sunda Mulai Membusuk

Baca Juga:

PANDEGLANG, MENARA62.COM– Mayat korban tsunami Selat Sunda sudah membusuk di RSUD Berkah Palembang. Ratusan jenazah yang sudah 4 hari tersebut menumpuk di RSUD Berkah. Pandeglang, Banten akibat tidak adanya lemari pendingin mayat.

Padahal mayat-mayat korban stunami Selat Sunda itu harus melalui proses identifikasi oleh Tim DVI Polri sebelum dikuburkan secara massal atau diambil oleh keluarganya.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto dalam siaran persnya mengatakan semua mayat yang masuk ke rumah sakit akan diidentifikasi terlebih dahulu. Setelah proses identifikasi, mayat bisa diambil oleh keluarganya.

“Namun proses identifikasi mayat-mayat korban tsunami tersebut membutuhkan waktu dan belum tentu jenazah langsung diambil oleh keluarga,” jelas dr Achmad Yurianto, Rabu (26/12).

BACA JUGA: Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Capai 492 Orang

Dampaknya, terjadi penumpukan mayat di RSUD Berkah Pandeglang. Mayat-mayat yang sudah memasuki hari keempat tersebut tentu menebarkan bau akibat proses pembusukan dan jenazah sudah rusak.

“Padahahl, RSUD Berkah Pandeglang belum memiliki lemari pendingin jenazah yang memadai,” lanjut dr Achmad.

Menurut dr. Achmad Yurianto, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, setiap mayat yang masuk ke rumah sakit akan diidentifikasi terlebih dahulu oleh Tim DVI Polri. Setelah teridentifikasi, jenazah dapat diserahkan ke keluarga korban. Namun proses identifikasi membutuhkan waktu dan belum tentu mayat langsung diambil oleh keluarga. Dampaknya dapat terjadi penumpukan mayat di rumah sakit.

Padahal, rumah sakit daerah yang saat ini menampung mayat korban Tsunami belum memiliki alat pendingin jenazah yang memadai.

BACA JUGA: Jenazah Korban Tsunami Mulai Membusuk

Merespons keterbatasan alat pendingin untuk mayat di RSUD Berkah Pandeglang dan terus bertambahnya jumlah korban yang ditemukan, Kementerian Kesehatan kata Dr Achmad telah mengirimkan satu unit kontainer pendingin untuk jenazah korban stunami Selat Sunda.

“Memperhatikan kebutuhan yang ada, kami kemarin siang berkoordinasi dengan Tim DVI Polri, mengirimkan kontainer pendingin untuk jenazah dari Jakarta ke Pandeglang. Namun perlu dipahami bahwa pengangkutan kontainer membutuhkan proses karena diangkut dengan truk trailer,” terang Ahmad Yurianto.

BACA JUGA: Tim SAR Lampung Temukan 58 Jenazah Tsunami

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK, Sonny Harry B Harmadi menjelaskan bahwa pemerintah akan selalu memastikan penanganan korban dampak bencana dapat berjalan dengan baik.

“Ibu Menko minta agar penanganan seluruh korban dampak bencana, termasuk jenazah, harus sebaik mungkin”, jelas Sonny.

Ia mengapresiasi langkah cepat Kemenkes yang mengirimkan kontainer pendingin jenazah korban tsunami tersebut.

“Tapi saya juga sampaikan ke Kemenkes, kontainer yang tersedia harus dapat menampung kebutuhan. Saat mendampingi kunjungan Ibu Menko ke Lampung Selatan, beliau instruksikan saya agar cek kondisi di lapangan. Jika belum dapat menampung tambahan jenazah, agar Kemenkes segera menambah kontainer pendingin jenazah,” jelas Sonny.

BACA JUGA: Peringatan Tsunami Aceh Dihadiri Ribuan Warga

Pihak Kemenkes sendiri sudah siap untuk segera mengirimkan kembali kontainer pendingin jenazah stunami jika kebutuhannya lebih besar dari kapasitas saat ini.

“Satu unit kontainer yang ada dapat menampung 50 jenazah. Hingga sore tadi tersisa 20 jenazah yang sudah teridentifikasi namun belum diambil keluarga. Kami akan cek segera tambahan jenazah malam ini, jika melampaui kapasitas 50 jenazah, kami akan segera koordinasi dengan Kepala RSUD dan Tim DVI Polri untuk memesan kontainer pendingin tambahan,” tutup Achmad Yurianto.

Data sementara BNPB hingga Selasa sore pukul 17.00, korban meninggal dunia telah mencapai 492 jiwa. Sebanyak 299 korban ditemukan di wilayah Banten dan sisanya 110 jiwa di Provinsi Lampung.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!