PURWOKERTO, MENARA62.COMâMuhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah memulai vaksinasi bagi lebih kurang 5.000 orang di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Vaksinasi diikuti oleh ribuan warga dari berbagai lintas agama di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Senin(23/08/2021).
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso, mengatakan, ada sebanyak 5 ribu kuota vaksinasi massal yang disiapkan oleh pihak kampus ini dan telah penuh hanya dalam hitungan dua hari sejak dibukanya pendaftaran.
Namun dari kuota 5 ribu yang tersedia, vaksinasi massal tahap pertama ini akan digelar secara bertahap dalam sepekan ini.
âHal ini dilakukan, agar tidak terjadi kerumunan warga yang masif saat proses vaksinasi dilaksanakan,âkata Rektor UMP, Dr Jebul Suroso.
Dijelaskan Rektor, dari total 5.000 kuota, 35 persen untuk warga UMP dan 65 persen untuk masyarakat umum, termasuk dari lintas iman.
“Ini ikhtiar kami, sesuai arahan dari pimpinan pusat Muhammadiyah, kita bersama-sama membangun herd immunity agar terhindar dari bahaya Covid-19. Kami juga melibatkan dari lintas agama, karena UMP merupakan kampus kemanusiaan. Muhammadiyah bukan hanya untuk Muhammadiyah, tapi rahmat untuk alam,” ujar Dr Jebul.
Para tokoh agama juga mengapresiasi pencanangan vaksinasi massal yang digelar pihak UMP ini, dengan melibatkan berbagai lintas agama.
âIni sangat positif dan demi terciptanya hubungan yang lebih harmonis antar umat beragama yang ada di Kabupaten Banyumas,âucap salah satu pendeta, Yunus Rahmadi
Menurut Pdt.Yunus Rahmadi, pandemi Covid-19 ini, tidak hanya menyerang pada pemeluk satu agama saja, tetapi menyerang ke seluruh pemeluk agama atau anak bangsa Indonesia.
Warga pun, juga menyambut baik atas pencanangan vaksinasi massal lintas agama untuk 5 ribu kuota yang digelar pihak UMP Banyumas ini.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual menyebutkan, dari 3M dan 5M yang ditawarkan pemerintah, semua bersaripati pada 1M, yaitu kepatuhan atau manut. Semua pihak, termasuk pemuka agama, diajak untuk mendorong umatnya menjamin kepatuhan vaksinasi hingga menjaga protokol kesehatan. “Prioritaskan untuk lansia atau pra-lansia, 50 tahun ke atas,” kata Ganjar
Ganjar juga meminta para pemuka agama membantu menyukseskan program vakasinasi. “Dicari jangan mendaftar sendiri, dituntun dari pura, gereja, masjid, dan lain-lain,” ujar Ganjar.
Tim Vaksinasi dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), dr Eko Rini Listyowati saat menghadiri acara vaksinasi massal di UMP mengatakan, untuk program vaksinasi, ada dua jalur yang dilakukan Muhammadiyah yaitu melalui jalur vaksin massa yang dilaksanakan di berbagai daerah dan biasanya penyelenggaranya adalah perguruan tinggi Muhammadiyah. Yang kedua, melalui jalur vaksin reguler yaitu rumah sakit dan klinik Muhammadiyah.
âDari kedua jalur tersebut, sampai saat ini sudah 200.000 lebih masyarakat yang terjangkau vaksin,â jelasnya.
Untuk vaksinasi massal di UMP kali ini, merupakan vaksin massal ke â 39 yang diselenggarakan Muhammadiyah. âUntuk jenis vaksin yang diberikan, kita mengikuti stok yang ada di Kementerian Kesehatan,â pungkasnya.(*)
(Budi Santoso-Tim Media MCCC PP Muhammadiyah)