25 C
Jakarta

MCCC PDM dan Lazismu Depok Bekerja sama dengan Pemda Depok Bersatu Hadapi Covid-19

Baca Juga:

DEPOK, MENARA62.COM — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok buat “Gerakan Ta’awun Peduli Covid-19, di tengah negeri diserang wabah pandemic Corona. “Pengembangan dakwah yang sejuk dan ajakan kesadaran publik dalam memutus mata rantai virus corona di kota Depok”, ungkap Ketua Umum PDM Kota Depok, H. Idrus Yahya, dalam menyampaikan paparan saat diskusi pembekalan relawan ortom PDM Kota Depok, tentang pengembangan amanah kemanusiaan dalam hadapi pandemi corona di Kantor Lazismu Kota Depok Rabu (22/4/2020).

Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC) Depok, turut mengambil langkah dalam membantu pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di masyarakat. Untuk itu, MCCC dari tingkat pusat hingga ranting berupaya memutuskan mata rantai Covid-19 melalui Gerakan Nasional Ta’awun Peduli Covid-19.

Ketua MCCC kota Depok, Suhendra mengatakan, “Dalam melaksanakan gerakan tersebut, MCCC bekerja sama dalam koordinasi dengan pemerintah Kota Depok melalui Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Depok, Muhammadiyah dan Lazismu Depok selaku lembaga penghimpun dan penyalur Donasi Serta bekerjasama dengan amal usaha ortom untuk menghadapi wabah Covid-19.”

“Gerakan Ta’awun Peduli Covid-19 sebagai gerakan Muhammadiyah peduli sesama di tengah wabah Covid-19 ini adalah upaya membantu masyarakat, terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19 dalam menjangkau kebutuhan selama terjadinya wabah,” kata Suhendra melalui wawancara tertulis kepada media, Rabu (22/4/2020).

Ia menyampaikan, upaya yang dilakukan MCCC Kota Depok dalam pencegahan Covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh pemerintah. Yaitu melakukan pembatasan sosial, penyemprotan disinfektan yang dilakukan di 25 tempat ibadah di Kota Depok, 12 sekolah, Amal Usaha Muhammadiyah Depok, membagikan 1100 pcs Masker yang terhimpun dari semua ranting dan cabang Muhammadiyah Depok, 956 Paket Pangan yang dibagikan ke 20 titik sebaran Kota Depok, antara lain Beji Timur, Depok Barat, PRA Suka Maju, pasir Putih, sukatani, Kukusan dua, Bedahan, Cisalak, PCA Cimanggis, Mampang, Sawangan dan Kp. Pulo dan beberapa wilayah Kec. Kota Depok. Selain itu memproduksi sebanyak 1800 liter cairan disinfektan, yang sudah terbagi ke sekolah dan masyarakat umum, secara mandiri untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Suhendra berpesan agar seluruh warga agar tetap mematuhi protokol kepatuhan masyarakat Depok dengan membagikan dan pendirian baliho pendidikan dan ajakan “Kepatuhan masyarakat dalam memutus mata rantai corona”, dengan menyebarkan baliho di 8 titik central Kota Depok. Di samping itu, MCCC kota Depok dalam proses kerja yang harus terukur dengan waktu program yang masih mengikuti perakembangan program dan ancaman pandemi sampai selesai melalui keputusan PP Muhammadiyah dan pemerintah pusat, akan siap memberikan bantuan dan edukasi ke masyarakat secara berkelanjutan, terutama kepada perempuan dan anak, serta mereka yang membutuhkan perhatian khusus di antaranya ibu hamil, balita, lansia, difabel, dhuafa dan mustadhafin, serta edukasi masyakat dalam menghadapi ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan kosong di jadikan ladang produktif selagi masa berlaku PSBB ini.”

Gerakan Muhamadiyah Ta’awun Peduli Covid-19 ini dilaksanakan pada 22-23 April 2020. Adalah langkah awal dalam berbagi untuk negeri serta melihat masyarakat bumi lagi berduka pada 22 April 2020 tersebut momen Hari Bumi ke-50 dengan bumi yang lagi berduka diserang Pandemi.

“Ibu-ibu, anak-anak yang tergabung dalam ortom dengan penuh keikhlasan berkhidmat menyampaikan sembako untuk meringankan saudara-saudara kita sesama anak bangsa yang terdampak Covid-19, semoga amalan dan pengabdiannya akan terijabah dalam setiap doa pada sepertiga malam, kaum yang terbantu dalam aksi ta’awun tersebut.”

“Gerakan Ta’awun Peduli Covid-19 ini sebagai usaha merekatkan kembali antar warga bangsa di tingkat basis. Diharapkan dapat menanamkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kesadaran komitmen serta solidaritas kolektif sebagai warga bangsa yang jumlahnya sangat besar, beragam dengan perbedaan ras, agama, etnis, dan golongan,” tutup suhendra. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!