YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Kesehatan RI telah memulai program vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun pada Selasa 14 Desember 2021 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Muhammadiyah yang selama ini sudah mendukung pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok usia remaja, dewasa hingga lansia kembali menyatakan kesiapannya mendukung program vaksinasi pada anak tersebut.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin dalam keterangannya kemarin (14/12) mengatakan MCCC sampai saat ini sudah melaksanakan vaksinasi di berbagai tempat di Indonesia, mendekati angka 500 ribu orang.
“Untuk mendukung program vaksinasi itu, Muhammadiyah melalui MCCC siap jadi mitra strategis pemerintah untuk vaksinasi pada anak. Ada 80 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah atau RSMA yang siap menjadi pelaksana program tersebut,” kata Agus Samsudin.
Dalam pelaksanaan, menurut Agus, pihaknya juga akan melibatkan potensi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) didukung oleh berbagai organisasi otonom sebagai penyelenggaraan vaksinasi.
Pelaksanaan program Vaksinasi ini juga mendapat dukungan penuh dari Majelis Dikdasmen, selaku pengelola pendidikan di Persyarikatan Muhammadiyah. Dukungan tersebut disampaikan secara langsung oleh Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah H.R. Alpha Amirrachman, M.Phil.,Ph.D dan Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dra. Eldawati, M.Pdi
Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah H.R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program Vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
” Kami dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah sangat mendukung program Vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Karena kami sangat menyadari bahwa era sekarang ini masih transisi dari pandemi ke endemi, dan kita berharap anak-anak kita di usia 6-11 tahun selalu dalam keadaan sehat dan bisa mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya”.
“Pada prinsipnya, kami dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengedepankan keselamatan jiwa para siswa, guru dan pendidik, serta mengedepankan hak anak-anak untuk bisa belajar. Oleh karena itu, kami kira program Vaksinasi untuk anak-anak perlu kita dukung dan kami dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah siap untuk memfasilitasi Vaksisnasi ini,” lanjutnya.
Saat ini ada sekitar 1 juta lebih siswa dari sekolah Muhammadiyah di Indonesia, dengan 300 ribu diantaranya adalah siswa SD. Untuk itu Muhammadiyah siap mendukung program Vaksinasi anak usia 6-11 tahun, agar pembelajaran mereka dapat terus berjalan.
Sementara itu, sekretaris Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah Dra. Eldawati, M.Pdi, juga menyampaikan, bahwa saat ini Aisyiah telah memiliki ribuan sekolah Aisyiah mulai dari Kelompok bermain hingga jenjang Sekolah Dasar, dan tentunya ini menjadi salah satu pertimbangan dari ‘Aisyiyah dalam mendukung program Vaksinasi anak usia dibawah 16 tahun .
“Kami dari Majelis Dikdasmen PP ‘Aisyiyah memiliki ribuan sekolah dari kelompok bermain, TK, TPQ dan lain-lain. Majelis Dikdasmen PP ‘Aisyiyah juga memiliki lebih dari 40 SD ‘Aisyiyah di Indonesia. Untuk itu, kami secara penuh mendukung MCCC melakukan Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun,” ujarnya.
“Mudah-mudahan keinginan orang tua untuk anaknya segera belajar sebagaimana normalnya bisa terwujud,” imbuh Elda
Nurcholid Umam Kurniawan, dokter spesialis anak di RS PKU Muhammadiyah Bantul juga turut menyambut baik vaksinasi anak ini. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menciptakan Herd Immunity (kekebalan komunal) yang akan meminimalkan penularan virus corona.
Sosok akrab dipanggil Dokter Umam ini menambahkan, seperti diketahui bersama saat ini anak umur dibawah 12 tahun merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap infeksi Covid 19 karena belum mendapatkan vaksinasi.
“Padahal aktivitas masyarakat telah mulai pulih seperti sediakala, tempat-tempat wisata telah mulai dipenuhi keluarga yang berlibur, pembelajaran tatap muka telah dimulai dan anak menjadi kelompok yang paling tidak terlindungi,” katanya.
Menurutnya, walaupun saat ini Indonesia telah menjadi negara dengan transmisi penularan yang cukup rendah, tetapi risiko penularan masih ada, varian-varian Corona baru bermunculan. Setelah Covid-19 varian Delta, kini varian Omicron sedang mewabah di belahan bumi lain. Setidaknya ada 75 negara yang telah mendeklarasikan temuan penderita Covid Varian Omicron.
“Sebagai antisipasi dan pencegahan dini, kami memandang perlunya percepatan vaksinasi pada anak umur 6-11 tahun,” imbuh dokter Umam.
Saat ini, lanjut dokter Umam, vaksin yang direkomendasikan adalah jenis Sinovac (coronavac) yang telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI dan telah dinyatakan aman dan Halal oleh BPOM dan MUI.
“Tidak menutup kemungkinan jenis vaksin lainnya seperti pfizer akan segera menyusul mendapatkan sertifikasi untuk digunakan pada anak. Pemberian vaksin sinovac dilakukan di puskesmas, RS dan sentra-sentra vaksinasi di seluruh Indonesia dengan dosis 0,5 ml yang diberikan secara intramuskuler sebanyak 2 dosis dengan jeda dosis 1 dan ke 2 selama 28 hari (4 minggu),” ungkapnya.
Terakhir, Dokter Umam menuturkan bahwa vaksinasi dipandang para ahli epidemiologi sebagai cara yang efisien baik secara medis klinis maupun secara ekonomi dibanding menangani pasien yang telah sakit dan belum divaksinasi.
“Studi menunjukkan persentase orang yang telah divaksinasi untuk tertular virus Covid lebih kecil dibanding orang yang belum divaksinasi, begitu juga angka kematiannya lebih rendah dan tingkat keparahannya juga lebih ringan pada orang yang telah menerima vaksinasi lengkap,” pungkasnya. (*)