27.9 C
Jakarta

Top! Wawali Solo Apresiasi Pameran Proyek Profil Pelajar Pancasila di SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa apresiasi Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertajuk ‘Sejuta Inspirasi Kewirausahaan’ yang digelar Program Sekolah Penggerak (PSP) SD Muhammadiyah 1 Ketelan, dengan protokol covid-19 secara ketat, Rabu (15/12/2021).

Teguh Prakosa mengatakan, kegiatan ini mampu menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas anak dalam bidang kewirausahaan. Meningkatkan inspirasi dan kreatifitas anak dalam kewirausahaan. Dan menguatkan profil pelajar Pancasila di bidang kewirausahaan.

Teguh di atas panggung didampingi kepala sekolah Hj Sri Sayekti dan presentasi anak kekinian Ameerah Adiva Shakila kelas 1A.

“Top SD Muhammadiyah I Ketelan, terus berinovasi dalam membangun narasi Pancasila agar mudah diterima anak-anak dari usia dini. Selamat dan Sukses,” ujarnya di atas panggung didampingi kepala sekolah Hj Sri Sayekti dan presentasi anak kekinian Ameerah Adiva Shakila kelas 1A.

Menurut Teguh, alasan anak usia 6-11 tahun perlu divaksinasi adalah karena mereka bisa tertular dan juga menularkan Covid-19 ke orang sekitar. Maka 5M, tetap harus dilaksanakan.

“Kira-kira minggu depan divaksin berani tidak? Siapa yang tidak berani tunjuk jari, kalau anak-anak ini kita vaksin setuju dan orang tua mengizinkan harapannya untuk menjaga agar anak-anak kita sehat dan tidak terpapar covid-19,” ujar Teguh.

Hari ini harusnya anak-anak dan orang tua berbahagia kita mendapatkan sekolah yang berprestasi banyak yang antri cukup banyak dan tidak dapat ruang, maka dari itu mari kita jaga anak-anak kita bahwa kesehatan, pendidikan, pergaulan di lingkungannya agar besok seandainya orang tua sudah tidak bekerja, pensiun atau kita semua tiada anak-anak ini bisa mencerminkan anak-anak bangsa yang tahu budi pekerti, tahu gotong royong punya integritas tinggi pada negara Republik Indonesia ini.

“Kami mengapresiasi karena kelas 1 dan 4 ini menjadi sekolah penggerak,” ujarnya.

Ini kalau bapak ibu gurunya tidak punya ide-ide ya ketinggalan, maka anaknya akan lebih pandai dari gurunya dan sebagai orang tua harus selalu tetap mendampingi dari hari ke hari, dari bulan ke bulan.

Supaya seluruh ide-ide anak ini nanti dipantau kemudian di dampingi karena ini masih anak-anak kelas 1 sampai 6 SD ini bagian dari penguatan mental agar di usia dini ini menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, jujur.

“Kalau itu menjadi dasar maka ke depan kita tidak khawatir lagi, tidak perlu menterjemahkan sila-sila dari Pancasila, tetapi mereka mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, kalau orang tua acuh tak acuh tidak mendampingi akan rugi, tidak tahu perkembangan anaknya yang sudah era teknologi tinggi,” tandasnya. (*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!