YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Menindaklanjuti instruksi menteri pendidikan bahwa mitigasi bencana perlu disegerakan di Indonesia, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) mendorong pendirian sekretariat daerah satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di seluruh Indonesia.
Hadir dalam pertemuan pada Jumat, 1 Februari 2019, berbagai lembaga yang fokus pada persoalan kebencanaan di Indonesia, antara lain MDMC PP Muhammadiyah, Lingkar, YEU, KYPA, LPBI NU, ASB, YLI, PSMB UMS, PSMB UAD, Karina, dan PKPU.
Dalam pertemuan ini, Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) menyusun beberapa hal terkait pendirian sekretariat SPAB di Yogyakarta. Tujuan pendirian sekda SPAB, antara lain berfungsi untuk melakukan pemetaan Program SPAB untuk kegiatan pra Bencana, Tanggap Darurat, dan pemulihan pasca Bencana di satuan pendidikan yang dikoordinasikan dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
KPBI dan Sekda SPAB nantinya juga akan membantu perumusan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana.
“KPNI dan sekda SPAB nantinya akan mendorong tiap institusi untuk memasukkan pendidikan bencana ke dalam kurikulum pemerintah,” ujar Budi Santoso, S.Psi., Pressidium KPBI sekaligus Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana & Kesiapsiagaan MDMC dalam siaran persnya, Sabtu (2/2/2019)..
Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa KPBI sendiri sudah sejak 2006 terus menerus membantu pemerintah melalui pendidikan siaga bencana di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Saat ini, dari total 250.000 sekolah, 75% sekolah masuk dalam kondisi rawan bencana.
“Artinya, tugas-tugas dalam pengurangan risiko bencana masih perlu ditingkatkan. Pembentukan SPAB ini merupakan salah satu ikhtiar dari Konsorsium Pendidikan Aman Bencana,” tutupnya. (MDMC/AT)