CANBERRA, MENARA62.COM – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas lembaga, salah satunya dengan mendorong anggota dan pimpinannya untuk menambah pengalaman dan meningkatkan pengetahuan yang diperlukan untuk memperkuat peran MDMC sebagai salah satu aktor dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Untuk tujuan tersebut, Wakil Bendahara MDMC PP Muhammadiyah, Siti Marhamah mengikuti Kursus Pengarusutamaan Isu Manajemen Risiko Bencana Dalam Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah dan Pusat. Kursus tersebut diorganisir oleh Griffith University International Development Unit mulai tanggal 5 hingga 23 September 2022.
“Saya senang bisa dapat kesempatan mengikuti kursus ini. Selain dapat kesempatan belajar tentang Manajemen Risiko Bencana, juga belajar tentang proses kebijakan dan penganggaran di pemerintah baik Indonesia ataupun Australia,” kata Siti Marhamah.
Pada pekan pertama kursus, peserta yang terdiri 23 ASN, 1 orang dari Muhammadiyah/MDMC, 1 orang dari LPBI NU, 1 perwakilan dari DFAT, akan mengikuti sesi presentasi dari National Emergency Management Agency (NEMA) Australia di Canberra.
Kemudian mengunjungi berbagai kantor pemerintahan untuk memahami sistem penanggulangan bencana, perencanaan dan penganggaran di Australia. Pekan berikutnya kursus akan dilaksanakan di Griffith University untuk mempelajari Manajemen Risiko Bencana dari para akademisi dan praktisi di Australia.
Keikutsertaannya sebagai wakil dari MDMC pada kursus ini, menurut Siti Marhamah, juga penting untuk meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder penanggulangan bencana di Indonesia.
“Serta untuk memperkuat peran MDMC dalam pengambilan kebijakan baik pada level lokal ataupun nasional khususnya kebijakan yang berkaitan dalam Manajemen Risiko Bencana,” imbuh perempuan yang akrab disapa Ameh ini.
Menurutnya, para relawan MDMC diharapkan dapat secara proaktif menangkap peluang-peluang peningkatan kapasitas yang banyak ditawarkan oleh berbagai lembaga, termasuk Australia Awards Indonesia, baik secara daring ataupun luring untuk meningkatkan kualitas respon serta memperkuat peran MDMC dalam upaya manajemen risiko bencana.
“Semoga bisa memperkuat jejaring dan positioning MDMC sebagai bagian dari Manajemen Bencana di Indonesia,” pungkas Siti Marhamah.
Kursus ini merupakan salah satu program yang ditawarkan oleh Australia Awards Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui skema beasiswa singkat (short-term awards).
Setiap tahun pemerintah Australia melalui Australia Awards Indonesia menawarkan kursus singkat dengan berbagai isu seperti penanggulangan bencana, adaptasi perubahan iklim, advokasi disabilitas, kepemimpinan perempuan dan topik-topik lain.
Pada umumnya kursus singkat dilaksanakan selama 2 pekan, namun pada kursus singkat terkait Perencanaan dan Penganggaran dalam Manajemen Risiko Bencana ini akan berlangsung selama 3 pekan.
Di pekan terakhir peserta akan menjadi audiens pada berbagai diskusi panel dan seminar dalam rangka Asia Pasific Ministrial Conference on Disaster Risk Reduction yang diselenggarakan di Brisbane tanggal 19-22 September 2022. Sedangkan pada tanggal 23 September peserta akan mengikuti Queensland Disaster Management Research Forum. (*)