PALU, MENARA62.COM — Jumat (21/12/2018), MDMC Persiapkan RS PKU Muhammadiyah Palu. Bersamaan dengan itu, kegiatan Bimtek Dukungan Psikososial Bagi Guru Pendidikan Menengah dan Khusus di Universitas Muhammadiyah Palu resmi ditutup. Penutupan dilakukan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, Dr Rajindra Rum MM di ruang aula rektorat.
Dalam sambutannya, Rajindra Rum bercerita tentang situasi yang dialami pada saat terjadinya gempa bumi tanggal 28 September 2018 di Palu. Akibat gempa tersebut, hanya gedung Fakultas Agama Islam Unismuh Palu yang roboh, sementara gedung-gedung perkuliahan yang lain masih utuh berdiri meskipun ada beberapa diantaranya yang alami retak-retak.
“Saat itu saya menerima instruksi dari PP Muhammadiyah untuk melakukan upaya-upaya terbaik, serta melaksanakan tanggap darurat terkait bencana tersebut. Namun instruksi inilah yang sempat menimbulkan kegalauan bagi saya, apa yang harus saya lakukan untuk laksanakan tanggap darurat ini?” ujarnya.
“Ditengah kegalauan itulah, MDMC Sulawesi Selatan datang menemui saya. Mereka membawa barang-barang yang kami butuhkan saat itu, bahkan juga uang. Mereka juga segera melaksanakan upaya tanggap darurat seperti yang diinstruksikan PP Muhammadiyah kepada saya. Terobati sudah kegalauan saya saat itu,” ujar Rajindra.
Bimtek dukungan psikososial yang dilaksanakan MDMC ini dilaksanakan dalam dua gelombang sejak tanggal 17-21 Desember 2018. Para guru mendapat pembekalan materi-materi yang dibutuhkan untuk memberi dukungan psikososial bagi teman sejawat dan para siswa di sekolah masing-masing yang terdampak bencana.
Fasilitator
Raditya, salah satu guru yang ditunjuk menjadi fasilitator mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang ikut kegiatan ini.
“Bagi saya kegiatan ini memberikan ilmu dan wawasan baru, kesempatan untuk meningkatkan skill karena saya dituntut menjadi fasilitator bagi para guru yang lebih senior dibanding saya yang masih baru dan muda ini,” katanya.
Sementara itu Budi Santosa, Ketua Pelaksana kegiatan tersebut menyampaikan, tugas-tugas kemanusiaan MDMC masih akan terus berlangsung di Sulteng.
“Saat ini kami berkonsentrasi untuk menyiapkan huntara bagi warga terdampak di posyan-posyan yang kami dirikan di lokasi-lokasi terdampat. Selain itu kami juga sedang menyiapkan pendirian RS PKU Muhammadiyah yang berlokasi di Klinik Utama Siti Fadilah Supari jalan Jabal Nur No. 2 Kota Palu, berdekatan dengan kampus Unismuh Palu,” katanya.
RS Siti Fadilah Supari PKU Muhammadiyah Palu, akan menjadi nama rumah yang akan dibangun. RS PKU Muhammadiyah Palu ini, direncanakan menjadi rumah sakit tipe D di awal pembangunannya, dan akan menjadi RS PKU Muhammadiyah pertama di Kota Palu.
“Untuk itu, maka kami kemarin melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka menyiapkan peresmian operasional RS PKU Muhammadiyah tersebut, yang rencananya akan dilaksanakan pertengahan bulan Januari 2019 mendatang,” jelas Budi Santosa.
RS Siti Fadilah Supari PKU Muhammadiyah Palu ini diharapkan menjadi rumah sakit pilihan baru bagi warga kota Palu. Langkah ini, diharapkan akan membuat warga Kota Palu dan sekitarnya, lebih merasakan kehadiran Muhammadiyah. Budi Santosa berharap, kehadiran RS PKU Muhammadiyah Palu ini, akan semakin mengukuhkan kehadiran Muhammadiyah di Sulawesi Tengah.
“Kehadiran Muhammadiyah itu, dapat dirasakan warga melalui amal-amal usaha yang sudah ada selama ini,” ujarnya.
Penulis: Sapari