26.9 C
Jakarta

MDT Nurul Sholihah Pemalang Jadi Contoh Lembaga Pendidikan Berbasis Masyarakat

Baca Juga:

PEMALANG, MENARA62.COM — Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Nurul Sholihah, yang terletak di Taman, Kabupaten Pemalang, menjadi salah satu contoh bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan diniyah tetap kuat, meskipun tantangan pembiayaan masih menjadi isu utama.

MDT Nurul Sholihah telah berhasil memberdayakan partisipasi masyarakat dalam mendukung operasional pendidikan dan kesejahteraan ustadz. Dengan memanfaatkan tanah wakaf seluas 2 hektar, MDT ini mampu mengelola bisyaroh bagi para ustadz dan memastikan keberlanjutan operasional pendidikan.

Dalam rangka mendukung penguatan penyelenggaraan pendidikan non-formal berbasis masyarakat seperti MDT, tim Evaluasi Pendidikan Non-Formal dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama turun ke Kabupaten Pemalang.

MDT Nurul Sholihah Pemalang

Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori, mengatakan kepercayaan masyarakat kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), masih sangat tinggi, namun dalam hal pembiayaan, harus terus diperjuangkan, agar tetap eksis di tengah persaingan.

“MDT Nurul Sholihah adalah contoh (best practices) bagaimana partisipasi masyarakat terbangun dan memiliki tanah wakaf seluas 2 Ha yang dimanfaatkan untuk bisyaroh para ustadz dan operasional pendidikan”, terang Ruchman di Pemalang, pada Senin (26/08).

Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini menekankan pentingnya peran MDT dalam pendidikan karakter dan penguatan keagamaan santri juga diakui oleh masyarakat sekitar. MDT menjadi pendidikan alternatif yang mampu melengkapi keterbatasan pendidikan formal dalam memberikan pemahaman agama secara mendalam (tafaqquh fiddin).

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan MDT, termasuk MDT Nurul Sholihah, agar terus dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Evaluasi dilakukan di empat MDT di Kabupaten Pemalang, termasuk MDT Nurul Sholihah, selama tujuh hari mulai dari 25 hingga 31 Agustus 2024.

Kepala MDT Nurul Sholihah, Rahudi, menyampaikan bahwa MDT ini terus eksis tanpa bantuan dari pemerintah. “Alhamdulillah, meskipun belum pernah mendapat bantuan pemerintah, kami tetap bisa bertahan dengan bangunan yang baik, ustadz yang berdedikasi, dan jumlah santri yang cukup banyak, mencapai 270 santri aktif,” ujar Rahudi.

Untuk santri yang kurang mampu dan kesulitan membayar bisyaroh, MDT Nurul Sholihah memiliki mekanisme tersendiri dengan mengelola tanah wakaf berupa sawah, sehingga dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan baik.

(Rilis: Yuyun Wulandari)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!