SOLO, MENARA62.COM – Keempat tim dari Robot Research (RR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang melaju ke Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional telah melakukan registrasi ulang guna dan memaksimalkan performa dari robot.
Seusai melakukan registrasi ulang, tim kemudian kembali mengecek performa dari masing-masing. Presiden RR UMS Harry Budi Saputra mengungkapkan, bahwa seluruh robot yang mengikuti KRI ini telah siap untuk mengikuti running test yang akan dilaksanakan pada esok hari. Dia mengungkapkan bahwa tahun ini cukup memacu adrenalin dari Tim Robot Research terutama yang bergabung pada KRI 2024. Hal tersebut dikarenakan pada tahun ini, seluruh robot UMS yang ikut serta pada seleksi KRI 2024 lolos hingga tingkat nasional.
“Alhamdulillah kita sudah siap untuk besok melakukan running test terus tanggal 4 sama 5 nanti Insyaa Allah pas lomba semoga dilancarkan. Alhamdulillah kita juga tuan rumah tapi kita juga lolos semua divisi dari KRI sendiri. Nah? jadi semua tim itu KRI UMS itu melakukan prepare benar-benar total, jadi semua melakukan riset dan saling support. Jadi kita 4 divisi itu bisa jalan sama-sama,” ungkapnya, Selasa (2/7/2024).
Tim juga telah melakukan revisi atas masukan dari dosen serta menyesuaikan ulang dengan peraturan baru yang harus digunakan nanti pada saat tingkat nasional. Meskipun demikian, dia merasa semakin deg-degan ketika melihat peserta lain karena robot yang dibawa terlihat besar dan mewah meskipun masih terselubung kain hitam ataupun box kayu.
Keberadaan robot sendiri menurut mahasiswa Teknik Elektro UMS itu adalah bahwa robot itu sebuah alat yang dimanfaatkan untuk efisiensi energi manusia.
“Robot ini bisa berguna untuk suatu saat, soalnya kan di Indonesia sendiri untuk memilah sampah mungkin sudah ada, tapi dengan adanya di tema KRI ini mungkin bisa dikembangkan seperti kita akan menggunakan kamera untuk mendeteksi dan lain-lain seperti itu. Apalagi di ABU juga tanam padi itu mungkin kita bisa mengerti sebuah konsep bagaimana penanaman padi untuk di sawah atau yang lainnya,” paparnya.
Dosen pendamping RR UMS Umi Fadlilah, S.T., M.Eng., mengungkapkan persiapan-persiapan dari tim telah dimatangkan dan lebih intensif untuk dapat berlaga di tingkat nasional ini.
“Latihannya biasanya lebih intensif dan mengikuti rule yang terbaru. Contohnya ya kalau Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) gitu misalnya waktu wilayah itu aturannya misalnya pada saat ini ya tempat sampahnya itu tidak bergetar kalau yang untuk nasional bergetar, maka kami menyetting ulang. Jadi harus dari wilayah ke nasional itu biasanya harus ada setting ulang sesuai dengan arena yang ada,” tambahnya.
Sebagai pendamping tim robot, dia berpandangan bahwa keberadaan robot adalah untuk membantu manusia dengan dalangnya adalah manusia itu sendiri.
“Robot kan secara umum kenapa ada robot karena untuk membantu memudahkan kegiatan manusia jadi biar lebih cepat tapi tetap yang mikir programnya kan dari manusianya. Programming kemudian dimasukkan ke tubuh robot itu sehingga sebenarnya robot itu menjalankan program yang dibuat oleh manusia,” ungkapnya.
Dosen Prodi Teknik Elektro UMS itu berharap, pada tahun ini UMS bisa kembali mendapatkan juara dan maju ke podium nasional. Dia juga menyemangati kepada tim karena anggota RR adalah mahasiswa yang kreatif dan mereka benar-benar totalitas. (*)