YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Pembangunan ekonomi keumatan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesejateraan keumatan memerlukan sinergi dari banyak pihak, hal ini menjadi perhatian semua pemangku kepentingan baik masyarakat, pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Hal ini mengemuka dalam acara “Soft Launching Kebun Bibit dan Buah Muhammadiyah” pada Rabu 25 Desember 2019.
Gelaran acara ini kerja sama antara Majelis Lingkungan Hidup PP, PWM, MPM, dan MEK PDM dan PCM Turi dengan merintis kebun bibit dan buah Muhammadiyah di lokasi tanah wakaf milik PCM Turi, kebun ini berisi ratusan bibit dan tanaman produktif berupa kelapa kopyor, alpukat mentega, dan gentong yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Hadir pula Camat Turi Haris Winarno, S.I.P., beserta jajaran Muspika Turi, Lurah Desa Bangunkerto Anas Makruf, segenap jajaran Ortom PCM Turi PC Aisyiyah, PM dan KOKAM dan warga masyarakat Ngentak serta para pemerhati dan penggiat pertanian serta pemerhati kesinambungan lingkungan di Sleman dan Yogyakarta.
Menurut Drs. H. Bambang Rahmanto, Ketua PCM Turi “Kebun bibit dan buah Muhammadiyah ini berada di hamparan tanah perkebunan dengan luas tanah wakaf 2606m2 yang merupakan wakaf yang dikelola oleh PCM Turi berasal dari wakaf H. Sigit Suwito bin Muji Mulyadi seorang penggiat Muhammadiyah yang berlokasi di Ngentak Bangunkerto Turi. Kebun ini terletak di sebelah barat taman bunga Alamanda Turi.”
Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.Si., dalam sambutan pembukaan menyampaikan dengan menyitir data dari Biro Pusat Statistik bahwa impor Indonesia untuk buah dan sayuran nilainya mencapai trilyunan rupiah, padahal kita berada di daerah dengan dikarunia tanah yang subur, peluang ini harus bisa ditangkap oleh Muhammadiyah yang telah berperan besar untuk membangun bersama pemerintah untuk semakin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga melalui budidaya pertanian.
H. Ahmad Afandi, PDM Sleman sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan bisa menjadi konsep percontohan pemanfaatan dan pengelolaan tanah wakaf yang terkelola dengan lebih baik, untuk membangkitkan perekonomian umat melalui pertanian produktif serta sekaligus konsep pelestarian lingkungan.
Drs. Totok Prawoto, Majelis Lingkungan Hidup PWM menyampaikan bahwa, kebun bibit dan buah Muhammadiyah ini tidak hanya untuk nilai ekonomis semata namun juga aspek lingkungan hidup harus menjadi perhatian, karena Sleman utara khususnya menjadi penyangga kebutuhan air untuk Yogyakarta.
Alam dengan segala sumberdayanya diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam memanfaatkan sumberdaya alam guna menunjang kehidupannya ini harus dilakukan secara wajar (tidak boleh berlebihan atau boros). Demikian pula tidak diperkenankan pemanfaatan sumberdaya alam yang hanya untuk memenuhi kebutuhan bagi generasi saat ini sementara hak-hak pemanfaatan bagi generasi mendatang terabaikan. (*)