Hari ini..
Tahun lalu
Hingga kini..
Serasa sama..
Duka manusia..
Duka gedung..
Duka wisata
Duka taman pesona..
Duka usaha..
Duka dalam sepi manusia..
Duka karena covid..
Semua tak berdaya..
Semua menjadi berubah dan hilang..
Kecuali satu…
Kecuali di gedung ini..
Kecuali di menara ini…
Kecuali di pelataran ini..
Di kampungku
Di kotaku
Di negriku
Di bumiku
Azan tetap berkumandang..
Subuh dini hari, siang, sore, hingga petang dan malam hari…
Tetap berkumandang..
Menggema menembus gedung, istana, taman
hingga telinga manusia….
Azan tetap sayup terdengar
Menyentuh relung jiwa..
Menggetarkan qolbu nan cinta panggilan Agung..
Walau covid 19 terus meradang…
Kecuali yang lain…..
Menara itu
tetap mengumandangkan Azan..
Hayyaalalfalaa
Mari meraih kemenangan
Allahu Akbar
Allah Maha Besar
Laaillahaillaullah…
Tiada Tuhan kecuali Allah
Kebesaran NYA menancap jiwa..
menggema, bersahutan
setiap waktu..
di negeriku
Lalu, …..
Hamba melangkah.. merunduk. ….
tersungkur..
ruku dan sujud
luluhkan qolbu hamba
Azan pun …
terus menggema..
Dunia pun senyum bahagia.
Firdaus Syam
Pagar Alam (16/3/2021)