27.7 C
Jakarta

Mendikbud Kunjungi Siswa Korban Runtuhnya Sarang Burung Walet di Cirebon

Baca Juga:

CIREBON, MENARA62.COM – Senin siang tanggal 16 April 2018 menjadi hari yang menyedihkan bagi siswa SMP N 1 Gegesik Cirebon. Bagaimana tidak, bermula mereka sedang berlatih tari dan gamelan di Sanggar Seni Hidayat untuk persiapan Hari Pendidikan Nasional dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 tingkat Propinsi Jawa Barat, ternyata membawa duka mendalam.

Enam siswa SMP 1 Gegesik meninggal dunia dilokasi latihan akibat runtuhnya tembok sarang burung walet yang terletak di belakang sanggar. Dalam insiden tersebut, pelatih seni yakni Suherman, 48,  juga ikut menjadi korban meninggal dunia.

Ke enam siswa SMP 1 Ggegesik yang meninggal Andra (13), Arid (13), Fada (13), Fardi (13), Adzikri (14) dan Suparti (13). Àrid adalah anak Suherman yang juga menjadi asisten Suherman saat melatih muridnya bermain gamelan.

Selain korban meninggal, insiden yang terjadi sekitar pukul 10: 30 WIB tersebut juga mengakibatkan  satu korban kritis yakni Tri Intan (13) yang dirujuk ke Rumah Sakit Tentara Ciremai dan satu korban lagi Fitri (13) juga menderita luka serius, sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun meluncur ke lokasi, Rabu (18/4). Selain berziarah ke makam para korban dan menjenguk korban luka, Mendikbud sekaligus menitipkan ucapan belasungkawa dan bantuan dari Presiden Joko Widodo.

“Apa yang dilakukan sekolah dan sanggar seni Hidayat ini merupakan wujud konkret praktik baik pelestarian budaya dan kearifan lokal yang melibatkan sekolah dan masyarakat. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menguatkan karakter siswa,” kata Mendikbud usai bertemu dengan keluarga para korban meninggal di kediaman almarhum dalang Suherman (48), pemilik sanggar seni Hidayat, Desa Gegesik Wetan, Arjawinangun, Cirebon.

Dalam kesempatan itu, Menteri Muhadjir yang  didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dan Direktur Pembinaan SMP Dikdasmen Kemendikbud Supriano.

Selain menyerahkan bantuan kepada keluarga korban, pemerintah lanjut Mendikbud juga akan memberikan bantuan peralatan gamelan kepada sanggar seni Hidayat yang tertimpa tembok sarang walet. Tak hanya itu, bantuan peralatan kesenian tradisional juga akan diberikan kepada SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Gegesik yang menjadi mitra sanggar seni Hidayat.

“Dari Bapak Presiden, akan diberikan peralatan gamelan, baik di sekolah korban maupun di sanggar,” ujar Muhadjir.

Beasiswa Untuk Intan 

Dalam kunjungannya tersebut Mendikbud menyempatkan diri menjenguk korban luka berat, Tri Intan Apriyani (13) di Rumah Sakit Umum Gunung Jati, Cirebon. Siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gegesik ini merupakan salah satu korban selamat yang mengalami luka berat. Rahang dan tulang pahanya patah, dan harus dioperasi. Kepada awak media, Muhadjir menyampaikan kondisi Intan berangsur membaik, stabil dan siap menjalani operasi.

Kepada orang tua korban, Mendikbud berjanji untuk memberikan beasiswa bagi korban yang merupakan siswa berprestasi.

“Untuk bentuk skema beasiswanya nanti akan kami sesuaikan di Kemendikbud. Biasanya beasiswa diberikan sampai tamat SMP,” kata Muhadjir.

Musibah runtuhnya bangunan bekas sarang burung walet yang menimpa para siswa dan pelatih seni tradisional di sanggar Hidayat terjadi pada Senin (16/04/2018), sekitar pukul 10.30 WIB. Musibah ini menelan tujuh korban jiwa, satu luka berat, dan satu luka ringan. Para korban adalah siswa SMP Negeri 1 Gegesik yang sedang berlatih gamelan untuk persiapan kompetisi nasional.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!