BELITUNG, MENARA62.COM — Biasanya setiap habis hujan turun selalu ada pelangi yang mengikutinya. Namun, tidak setiap pelangi muncul setiap hujan reda, pelangi hanya muncul di tempat-tempat tertentu ketika hujan reda dan matahari membiasinya. Pelangi yang kerap muncul biasanya di langit yang dekat dengan perairan, baik laut atau air terjun atau tempat yang terdapat genangan air derasnya.
Pelangi bagi sebagian orang adalah suatu pemandangan yang selalu dinanti, selalu diabadikan dan dirindukan. Tetapi, bagi masyarakat Belitung, pelangi adalah sebuah kekuatan yang lahir dari warna yang kian hari kian mengabadi di hati mereka. Warna itu seakan-akan rentetan kata-kata yang tersusun menjadi puisi, menjadi cerita, bahkan menjadi sebuah kisah panjang yang tak pernah berujung. Seperti halnya laut yang sulit ditemukan ujungnya.
Lain lagi bagi Andrea Hirata, salah seorang novelis yang membawa nama tanah kelahirannya ke dalam dunia cerita dan menjadikannya sebuah jejak yang tak akan pernah terhapus oleh apapun. Jejak tersebut adalah sebuah karya berupa tetralogi dan salah satunya diabadikan menjadi nama beberapa tempat, salah satunya pantai Tanjung Tinggi.
Pantai Tanjung Tinggi adalah salah satu pantai yang terekam dalam salah satu novel Andrea Hirata, yaitu Laskar Pelangi. Dan di pantai ini juga salah satu adegan film Laskar Pelangi diambil sehingga pantai Tanjung Tinggi saat ini dijuluki pantai Laskar Pelangi. Bahkan nama Tanjung Tinggi sedikit tergeser ke bawah oleh nama Laskar Pelangi. Penduduk setempat lebih suka menyebut pantai tersebut pantai Laskar Pelangi dibanding nama aslinya. Itulah salah satu kekuatan kata-kata yang diabadikan dalam sebuah cerita dan menjadi sebuah nama yang abadi pula di hati masyarakatnya.
Mengunjungi pantai Laskar Pelangi seperti mebuka kembali lembaran novel yang ditulis oleh Andrea Hirata. Begitu indah begitu nyata. Embusan angin dan debur ombak benar-benar menjadi jembatan bagi kata-kata dan cerita yang terus lahir lalu mengabadi. Batu-batu granit yang unik dan eksotis pun menjadi bumbu bagi kata-kata yang lahir dari rahim pantai itu.
Pantai Laskar Pelangi tidak hanya menjadi destinisi wisata biasa, tetapi destinasi kata-kata juga cerita. Di pantai itu kita akan merasakan suasana yang dirasakan oleh anak-anak Laskar Pelangi yang ditulis dan diceritakan oleh Andrea Hirata dalam novelnya.