Layang-layang menjadi jenis permainan yang digemari berbagai kalangan pada musim kemarau. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa banyak yang menghabiskan waktu luangnya terutama sore hari untuk bermain layang-layang.
Layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional Indonesia. Permainan ini ditemukan hampir di setiap daerah, dengan ciri khas yang berbeda-beda.
Selain dikenal sebagai sebuah permainan, layang-layang diketahui memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif. Dan untuk membuat layang-layang, untuk kemudian memainkannya memiliki seni tersendiri, juga membutuhkan keahlian khusus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), layang-layang merupakan mainan yang terbuat dari kertas, memiliki kerangka yang diterbangkan ke udara dengan memakai tali atau benang sebagai kendali. Dalam bahasa Inggris, layang-layang dikenal dengan nama kite. Nama ini diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya ketika terbang.
Mengutip Channel Youtube ‘Dunia Sejarah’, permainan layang-layang bermula ketika pada tahun 9500-9000 Sebelum Masehi (SM), terdapat penemuan sebuah lukisan yang ada di sebuah gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Lukisan tersebut memberikan kesan seseorang yang sedang bermain layang-layang yang pada akhirnya muncul sebuah spekulasi permainan layang-layang sudah lama dikenal di Nusantara.
Layang-layang yang dibuat oleh masyarakat di Pulau Muna menggunakan bahan dasar alami, seperti daun Kolope (daun Gadung) yang dikeringkan dan pada bagian ujung-ujungnya dipotong, kemudian satu persatu disulam dengan menggunakan lidi yang terbuat dari bambu. Sedangkan tali layang-layangnya dibuat dari serat nanas hutan yang banyak ditemukan di pulau tersebut.
Beragam jenis Layang-layang, yang dapat di kelompokan berdasarkan fungsinya.
Jenis Layang-layang berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya layang-layang dibagi ke dalam beberapa jenis, seperti layang-layang tradisional, kreasi, dan layang-layang untuk olahraga.
- Layang-layang tradisional
Layang-layang tradisional biasanya berbentuk oval dan memiliki ekor. Setiap daerah memiliki ciri khas ekornya.
- Layang-layang kreasi
Layang-layang yang satu ini biasanya berbentuk berlian atau wajik. Jenis layangan ini yang biasanya dipakai untuk diadu atau dilombakan.
Disebut kreasi dikarenakan lukisan-lukisan yang beragam pada layangan jenis ini. Bahan layangan kreasi, kertas nya berbeda-beda, bisa dari parasut, plastik, minyak, dan daun.
- Layang-layang olahraga
Seperti namanya ‘layang-layang olahraga’ jenis ini dijadikan sebagai bentuk kegiatan untuk olahraga. Bermainnya dengan cara diadu satu sama lain.
Kemudian selain dari layangan berdasarkan jenis fungsi nya, benang layang-layang juga terdapat beberapa jenis.
Beberapa jenis benang layang-layang
Ada dua jenis benang untuk layangan adu yang terkenal di masyarakat luas
- Benang layangan nilon
Ukurannya yang sedikit lebih besar dari benang pada umumnya memberi keuntungan sendiri, benang ini cukup kuat untuk diadu, susah untuk diputuskan, namun kekurangan dari benang ini ialah berat nya, jika digunakan untuk layangan kecil benang cenderung melengkung saat layangan diterbangkan.
- Benang layangan gilas atau gelasan
Benang yang dijadikan andalan untuk main adu layangan, benang satu ini menjadi juara di antara yang lain. Terbuat dari senar yang dilapisi oleh serbuk yang konon katanya terbuat dari pecahan beling, karna itulah benang ini diakui sangat tajam. Namun tenang saja anda bisa menggunakan benang ini tanpa terluka jika berhati-hati dan menggunakan sarung tangan.
Dari berbagai jenis layangan, untuk para pemain layang-layang kita dapat membuat layang-layang sendiri loh! Dan bisa kita jadikan ladang bisnis, simak berikut langkah-langkah nya:
Cara membuat layang-layang sederhana
Bahan yang dibutuhkan:
- 2 Bambu tipis (Ukuran 60-80 cm & 40-50 cm)
- Kertas Minyak (Ukuran sesuai bambu, lebihkan 1-2 cm)
- Benang halus/jahit/kenur/gelasan
- Spidol
- Gunting
- Pisau
Langkah-langkah membuatnya:
- Membuat kerangka layang-layang dengan 2 bambu tipis
Satukan kedua bambu yang telah kamu siapkan secara menyilang. Bambu yang lebih pendek tempatkan di 1/3 panjang dari bambu yang panjang tadi. Kemudian kuatkan rangka tersebut menggunakan benang jahit pada bagian bertemunya 2 bambu tersebut.
- Hubungkan tiap ujung kerangka dengan benang
Hubungkan setiap ujung bambu dengan benang yang kemudian akan terlihat seperti bangun datar layang-layang.
- Pasangkan kertas minyak pada kerangka layangan
Setelah selesai membuat kerangka dan menghubungkan benang, jiplak kerangka tadi ke kertas minyak yang sudah disiapkan.
Setelah menjiplak pola layangan, potong pola kertas minyak tersebut yang kemudian bisa di pasang dan tempelkan menggunakan lem/isolasi pada kerangka layangan.
- Layangan buatan sendiri siap digunakan
Sebelum siap mengudara, harus memasang simpul penghubung pada layangan dengan benang, setelah itu siap di terbangkan.