33.5 C
Jakarta

Menggali Inspirasi untuk Mandiri Bersama MPM

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazizmu), Ahad (19/2/2017), menggelar Forum Inspirasi Ahad Pagi. Forum yang digelar di monumen Serangan 1 Maret mengangkat tema ‘Pemberdayaan Wong Cilik Dalam Keistimewaan Yogyakarta.’

Forum ini dihadiri kelompok dampingan MPM PP Muhammadiyah yaitu Kelompok Sedyo Maju, Ngoro-oro, Gunungkidul; Kelompok Pusaka Mulia, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo; Kelompok Guyub Makmur, Timbulharjo, Sewon, Bantul; Komunitas Difabel (Sleman, Kulonprogo, Kota Yogyakarta, Bantul, Gunungkidul, dan Purworejo); Komunitas Pengemudi Becak; Komunitas Pemulung Mariko Ngayojokarto; Petani; dan Komunitas Pedagang Asongan Surya Mandiri DIY.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan gerobak bantuan kepada dampingan MPM. Penyerahan bantuan dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir MSi kepada pengasong. Gerobak ini diharapkan bisa memperlancar usaha para pengasong.

Menurut Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr Muhammad Nurul Yamin, forum ini bertujuan agar masyarakat kurang beruntung yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya bisa sejahtera. Mereka didampingi agar bisa mendapatkan peningkatan penghasilan, perluasan akses permodalan, perluasan jaringan pemasaran, dan penguatan kelompok atau komunitas.

Lebih lanjut M Yamin mengatakan forum untuk bertukar pikiran para dampingan dan diharapkan bisa memunculkan inspirasi untuk mengembangkan usaha. Seperti upaya yang dikembangkan petani Surya Tani di Gunungkidul. MPM mendorong kelompok dampingan untuk tidak menjual singkong hasil panenannya. Namun petani dilatih mengolah singkong menjadi tepung mocaf.

“Singkong 10 kilogram bisa dibuat tepung mocaf menjadi 3 – 3,5 kilogram. Satu kilogram tepung mocaf seharga Rp 10 ribu, sehingga diperoleh hasil antara Rp 30 – 35 ribu. Kalau dijual singkong, 10 kilogram dikalikan Rp 500, maka hanya diperoleh hasil Rp 5.000,” tandas Yamin.

Pada kesempatan tersebut juga digelar stand yang menampilkan produk dampingan MPM. Di antaranya, olahan pangan ada kembang goyang, criping talas, emping mlinjo, stik jagung, kacang telur, belut singkong, krupuk gadung, gula batok, dan lain-lain. Sedang minuman ada madu, sari empon-empon, dan gula semut. Serta kerajinan kreasi kain perca.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr KH Haedar Nashir menandaskan ada empat hal yang menentukan keberhasilan dalam berusaha yaitu bersyukur, hidup bersungguh-sungguh, mendapat inspirasi, dan kebersamaan. Empat hal inilah yang membuat dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah bisa meraih keberhasilan.

“Mudah-mudahan kita hadir di sini untuk memupuk semangat itu seperti inna ma’al usri usro (di balik segala kesulitan Allah bukakan pintu kemudahan). Tetapi tidak semuanya gampang dan mudah harus ada upaya sungguh-sungguh,” kata Haedar.

Sementara Nelly Tristiana Skeb Ners, Kepala Bidang Pengembangan Partisipasi Perempuan yang mewakili Wakil Gubernur DIY mengatakan dinasnya juga melakukan pemberdayaan terhadap perempuan. Program yang digulirkan adalah Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (Desa Prima).

“Pemberdayaan hampir sama yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah. Kebetulan, desa yang dibina berdekatan dengan dampingan MPM, sehingga kita bisa bersinergi untuk memajukan perempuan,” kata Nelly.

Penulis : Fifi Eriatama
Fotografer : Iga Putri Herdilla

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!