Oleh: Wahyuti, S.Pd *)
SUKOHARJO, MENARA62.COM – Terlihat dari judulnya pastilah akan banyak pembaca yang berusaha ingin tahu apa sih yang ada dibenak penulis, tapi ada juga yang acuh dan abai. Begitu buka langsung hapus begitu saja.
Namun akan berbeda bagi mereka, para pembaca yang sudah terbiasa mengenal keseharian sang penulis, pastilah dia akan berusaha menyimak kata demi kata hingga tersusun kalimat demi kalimat hingga menjadi untaian paragraf yang begitu nikmat untuk direnungkan.
Satu paragraf di atas hanyalah ungkapan hati penulis dan harapannya terhadap pembaca yang ingin menjamah tulisannya.
Menjadi hebat di saat yang tepat, merindu Ramadhan yang kini telah terjalani setengah perjalanan hingga nantinya saat perpisahan itu tiba. Apa yang telah kita dapatkan diseparoh perjalanan ini?
Sibuk dengan urusan dunia atau memaksimalkan ikhtiar untuk menjalaninya? Sudahkah hati kita merasa nikmat dengan kedatangannya atau hambar bahkan mungkin mati rasa?
Menjadi hebat di saat yang tepat, kalimat ini menggambarkan satu keadaan dan harapan. Ya, harapan menjadi hebat pada situasi yang tepat. Mungkinkah menjadi hebat itu kita dapatkan ketika kita berada pada zona aman? Pertanyaan ini tak perlu engkau jawab, cukup saja menjadi bahan muhasabah diri.
Engkau mendamba diri menjadi hebat tapi engkau tak mau memanfaatkan waktu yang tepat. Mengeluh dan menyalahkan keadaan membuatmu semakin terpuruk dan terperosok pada tebing tebing kehidupan.
Menjadi hebat di saat yang tepat, itu bukan slogan yang kata dunia maya akan viral ketika banyak yang ngelike atau unlike, tapi itulah perintah dari langit kepada orang – orang yang beriman, sekali lagi perintah kepada orang – orang yang beriman. Merasakah kita menjadi orang – orang yang beriman, ketika ada perintah dari yang Maha Kuasa, Raja Diraja?. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Mungkinkah kita mampu memaknainya? Menjadi Hebat di Saat yang Tepat.
*)Wali Kelas 6 D @sdmuhammadiyahpalur, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Palur