JAKARTA, MENARA62.COM– Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila F Moeloek, SpM(K) memimpin pembahasan mengenai Keamanan Kesehatan pada Sidang Regional Committee WHO-SEAR ke-70 yang berlangsung di Maldives. Kesempatan ini merupakan kepercayaan atas keberhasilan kepemimpinan Indonesia pada Global Health Security Agenda.
Diskusi bertemakan “Financing Option for Health Security, dihadiri oleh Dirjen WHO Dr. Thedros Ghebreyesus dan Regional Director WHO-SEAR Dr. Poonam Sing serta Deputi Dirjen WHO Dr. Anarfi Asamao-Baah, serta seluruh Delegasi Sidang Regional Committee WHO-SEAR ke-70.
Para Panelis terdiri dari Dr. Rederico Ofrin (WHO-SEAR), Dr. Mukesh Chawla (Bank Dunia), Dr. Eduardo Banzon (Bank Pembangunan Asia) dan Dr. Julianne Cowley (Kemenludag Australia), serta moderator Dr. Suwit Wibupolpusart (Thailand). Adapun topik yang dibahas antara lain peluang pendanaan untuk mendukung upaya mengatasi ancaman keamanan kesehatan, seperti Pandemic Emergency Financing (PEF) Bank Dunia, hibah dan pinjaman Bank Pembangunan Asia, serta kerja sama bilateral melalui lembaga kemitraan pembangunan seperi USAID dan lainnya.
Selain itu dibahas pula pentingnya negara-negara WHO-SEAR bekerja sama membangun ketahanan kawasan dalam mengatasi keamanan kesehatan serta mendukung SEARHEF (South East Asia Region Health Emergency Funding).
“Saat ini yang kita butuhkan adalah bekerja sama untuk menutup kesenjangan yang dimiliki. Solusi lain adalah mulai mendiskusikan dan merencanakan komitmen yang menopang implementasi itu semua,” kata Menkes Nila dalam siaran persnya, Sabtu (9/9).
Di akhir Diskusi, WHO-SEAR meluncurkan buku “Roots for Ressilience- A Helath Emergency Risk Profile of the South East Asia Region” sebagai dokumentasi implementasi SEARHEF yang dinilai efektif dalam membantu 9 negara WHO-SEAR dalam 33 berbagai bencana dengan jumlah total 5,1 juta dolar Amerika Serikat.