32.1 C
Jakarta

Menkop & UKM dan Menko PMK Hadiri National Cooperative Summit 2023 di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Dua menteri, yakni Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam acara National Cooperative Summit 2023 di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada Sabtu (22/7/2023).

National Cooperative Summit 2023 terdiri dari dua agenda. Agenda pertama Ekspo 15 Koperasi Siswa Terpilih di Indonesia yang diselenggarakan tanggal 20 – 22 Juli 2023. Agenda kedua Seminar Revitalisasi Koperasi Sekolah yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 Juli 2023. Seminar ini terselenggara dari kerjasama antara Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Kemenkop UKM, dan Kemenko PMK.

Seminar Revitalisasi Koperasi Sekolah diikuti oleh 400 peserta. Peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Pembina IPM, peserta didik SMA/SMK Muhammadiyah serta Pengurus Koperasi di Yogjakarta dan sekitarnya. Seminar ini mengusung tema “Revitalisasi Koperasi Sekolah Konsistensi Gerakan Koperasi Berkelanjutan Agar Generasi Masa Depan Bangsa Bangga”.

Rangkaian gelaran acara seminar diisi dengan pra acara penampilan band SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Muhammad Ikhwan Ahada, Ketua PWM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam  sambutannya menyatakan, sekolah-sekolah Muhammadiyah di DIY telah memiliki koperasi siswa. Menurutnya, peserta didik dapat memanfaatkan koperasi sekolah sebagai media belajar berwirausaha,

Dia juga menyatakan harapannya agar Muhammadiyah khususnya tidak hanya mengembangkan koperasi di lingkungan sekolah saja tetapi menjadi titik tolak bangkitnya koperasi-koperasi di DIY.

Kemudian, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan sambutan dan sekaligus membuka secara resmi Seminar Revitalisasi Koperasi Sekolah.

Teten Masduki menyatakan perlunya revolusi mental untuk mengubah citra koperasi di negeri Indonesia. Koperasi yang berasaskan kekeluargaan harapannya mampu menjadi soko guru perekonomian nasional. Tidak dikuasai oleh kaum kapitalis perorangan.

Ia juga menegaskan, pentingnya mengubah pola pikir dalam pendidikan. Bahwa pendidikan tidak lagi berorientasi mencetak anak didik sebagai pegawai namun bagaimana melahirkan entrepreneur. Jadi mereka kelak yang menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja. Tentu saja menciptakan lapangan kerja baru yang tidak menggeser lapangan pekerjaan yang sudah dimiliki pengusaha-pengusaha saat ini. Misal jika sudah ada tukang bakso di situ, maka tidak mendirikan usaha jual bakso yang lebih modern tetapi mematikan usaha tukang bakso sebelumnya.

“Kalau bikin koperasi disini jangan hanya koperasi fotokopi lagi. Itu boleh, tapi kita justru harus mencetak anak-anak muda melalui koperasi akan melahirkan entrepreneur. Koperasi dijadikan sebagai laboratorium untuk belajar. Indonesia populasinya sekarang akan didominasi usia produktif. Ini keunggulan ekonomi, potensi besar. Tetapi juga bisa jadi malapetaka kalau tidak bisa menyediakan lapangan kerja yang berkualitas bagi mereka. Maka kita perlu menciptakan lapangan kerja. Menciptakan Local Heroes di abad digital ini. Melalui koperasi hal itu terlihat rasional, terukur, dan bisa dikerjakan,” ungkapnya.

Setelah pembukaan seminar selesai, Teten Masduki beserta rombongan menuju ke 27 stan pameran koperasi di halaman SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan berdialog dengan para pengurus koperasi. Sebagaimana disampaikan Pamuji Sri Subekti S.Si kepada Kontributor Menara62.Com

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!