JAKARTA, MENARA62.COM — Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah mengunjungi PP Muhammadiyah, Sabtu (21/7/2018). Kunjungan ini diterima oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Suyatno, dan Ketua PP Muhamamdiyah Muhadjir Effendy yang juga menteri pendidikan nasional.
“Kita kedatangan tamu istimewa, alhamdulillah,” ujar Haedar Nashir, seperti dilansir situs Muhammadiyah.or.id.
Pada pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta tersebut, Haedar menyebut ada tiga poin yang dibicarakan dengan rombongan pemerintah Malaysia yang berjumlah 14 orang tersebut.
”Pertama, memang tujuan pertemuan ini adalah untuk menjalin kembali persaudaraan antara Malaysia dengan Indonesia, termasuk Muhammadiyah,” ujar Haedar.
Kedua, kita ingin bergerak dalam program-program progresif di mana gerakan-gerakan Islam terlibat dalam keputusan-keputusan penting terkait negara menyangkut bangsa. “Termasuk dalam agenda melawan terorisme, termasuk juga dalam membangun pusat-pusat keunggulan dan kekuatan ekonomi,” ujar Haidar.
“Kami juga ingin antara civil society termasuk hubungan antara pemerintah dengan pemerintah lebih progressif lagi,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili rombongan dari pemerintah Malaysia, Menteri Luar Negeri Dato’ Saifuddin Abdullah menyampaikan, pihaknya ingin agar berbagai gerakan dan organisasi Islam di kawasan ASEAN terutama Indonesia dan Malaysia lebih dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan menyangkut berbagai isu strategis.
“Jadi dalam beberapa perkara kita ingin mengikutsertakan gerakan Islam secara lebih aktif dalam proses decision making. Hari ini kita membicarakan bidang yang perlu dilanjutkan seperti pendidikan dan counter terrorism, kita sudah ada understanding, meskipun belum maksimal,” ujar Dato’ Saifuddin.
Kunjungan dari rombongan delegasi Malaysia ke Muhammadiyah tersebut sebetulnya merupakan rangkaian dari kunjungan kerja yang dilakukan di Jakarta antara 20-23 Juli 2018. Sebelumnya, Saifuddin Abdullah yang dilantik oleh Perdana Menteri Mahatir Mohammad pada 2 Juli 2018 lalu, telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.